Kader Partai Berkarya Membelot Dari Prabowo-Sandi, Siap-siap Ditendang

Sanksi tegas akan diambil Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Karanganyar jika kader partai Berkarya tidak mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden April 2019 mendatang.


Hal tersebut disampaikan ketua DPD Partai Berkarya  Karanganyar, Yatno Saryono usai pembukaan rapat pimpinan daerah (Rapimda), di gedung Aisyah Karanganyar, Senin (17/09/2018).

"Dukungan (Prabowo-Sandi) merupakan instruksi partai yang harus dilaksanakan oleh seluruh kader dari pusat hingga daerah termasuk di Karanganyar," jelas Yatno kepada media.

Menurutnya perintah partai sudah sangat jelas dan gamblang, maka seluruh kader  partai Berkarya harus turun gunung dan berjuang keras untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.

"Yang pasti kita siap menangkan Prabowo-Sandi di Karanganyar. Tidak  mengikuti instruksi partai (kader) kami beri sanksi tegas, berupa pemecatan," tegas Yatno

Yatno menyadari, partai besutan Tommy Soeharto ini merupakan partai baru yang belum banyak dikenal masyarakat luas. Dan tugas kader partai Berkarya adalah mensosialisasikan hingga ke tingkatan masyarakat di lingkungan terkecil.

"Perlu sosialisasi partai dan juga bakal calon presidennya pada masyarakat luas. Dan target kedepannya dalam pileg perolehannya satu suara untuk satu dapil," harapnya.

Hadir juga dalam Rapimda Partai Berkarya,  Bupati Karanganyar Juliyatmono, termasuk jajaran Forkompimda. Juliyatmono yang juga seorang politisi partai Golkar ini sampaikan bahwa Partai Berkarya bukan merupakan kompetitor. Dan keberadaanya juga tidak akan menganggu apapun, justru partai Berkarya menjadi mitra yang baik untuk semua.

"Bagian penting ikut bareng -bareng mensosialisasi (Golkar dan Berkarya), karena sama-sama dilahirkan dari rahim yang sama dan dan bermitra sangat baik," ucap Juliyatmono.

Bahkan Juliyatmono sebut jika lahirnya partai Berkarya ini 'mulus' tanpa ada konflik. Kehadirannya di dorong keinginan kuat untuk memberikan kontribusi demokrasi di partai Berkarya. Dan yang jelas Partai Berkarya bukanlah ‘anak-anakan’ dari Partai Golkar.

"Partai Berkarya ini lahir dari semangat para pendiri partai, bukan karena ada konflik internal Partai Golkar," tutupnya.