KISA 2025 Sukses, Jepara Siap Geliatkan Sport Tourism

Siap Gelar Karimunjawa Run Hingga Triathlon
Istimewa
Istimewa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara siap menggeliatkan sport tourism, khususnya di Kepulauan Karimunjawa. Sejumlah event berskala nasional dan internasional pun dibidik untuk merangsang okupansi wisata.  Mulai dari Karimunjawa Run hingga Triathlon.

Hal ini disampaikan langsung Bupati Witiarso Utomo melalui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Ony Sulistyawan di sela-sela Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) Boogie Woogie Jump yang digelar di Bandara Dewandaru Karimunjawa, Sabtu (10/5).

Diketahui, KISA Boogie Woogie Jump merupakan event skala internasional yang digelar mulai tanggal 7-11 Mei 2025 ini diikuti oleh puluhan skydiver dari Indonesia dan luar negeri seperti Rusia, Ukraina, Cina, Malaysia hingga India.

"Kita mengapresiasi KISA 2025. Alhamdulillah sukses. Ke depan kita siapkan Karimunjawa untuk sport tourism. Ini juga bagian dari fokus pembangunan daerah," ujarnya.

Ony berharap, melalui event-event berskala nasional dan internasional yang digelar di Karimunjawa, tak hanya menggelorakan olahraga tapi juga mengenalkan ragam potensi alam yang ada di Karimunjawa.

"Karimunjawa Run itu misalnya spotnya tak hanya pantai tapi juga hutan mangrove. Juga ada event memancing, snorkeling dan diving. Kita ingin Karimunjawa jadi pusat olahraga petualangan yang menarik untuk wisatawan domestik dan mancanegara," tandasnya.

Sementara itu, Chairman of KISA, Capt Muhammad Hariri mengatakan event Karimunjawa International Skydiving and Adventure akan digelar secara rutin.

"Kalau yang ini sifatnya masih ekspos, kita akan terus berlanjut terus seperti tempat-tempat international lainnya. Jadi ini kan sudah kita declare dengan level internasional, standarnya internasional. Ini nanti akan terus berlanjut sepanjang tahun," katanya.

Hariri mengatakan, untuk menunjang kegiatan skydiving di Indonesia. Pihaknya akan mendirikan pusat pelatihan skydiving di Karimunjawa. Pusat pelatihan ini dapat digunakan oleh para pemula atau mereka yang mau menjadi skydiver profesional.

"Kita menyiapkan di sini untuk pusat pelatihan bagi pemula. Jadi, nanti temen-temen yang mau menjadi penerjun profesional, pusat pelatihan dikhususkan di sini," jelasnya.

Pelatihan skydiving tersebut bersifat mandiri. Masa pelatihan skydiving di Karimunjawa memakan waktu sekitar setengah bulan. Pemula akan didampingi oleh para ahli untuk 10 kali jumping sampai benar-benar dapat jumping solo.

Terkait hal ini, Hariri meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Jepara, serta pihak terkait lainnya seperti Pengelola Bandara Dewadaru. Pasalnya kegiatan rutin dan pelatihan skydiving ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.

"Kita pilih Karimunjawa karena ini memang tempatnya ini sudah mendukung, yaitu fasilitas bandaranya. Kita juga menjual tema island view dan beach view sekaligus kita jadikan tema untuk mengeskpos Karimunjawa ke luar negeri," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan dukungan penuh terkait KISA Boogie Woogie Jump di Karimunjawa. Menurutnya, event berskala internasional itu dapat mengungkit perekonomian dan pariwisata, khususnya di Karimunjawa.

"Karimunjawa akan 'dijual' ke dunia internasional. Nantinya akan ada penerbangan langsung melalui Bandara Internasional dan Bandara Perintis. Secara tidak langsung, ini akan menambah pariwisata serta investasi, jadi akan mengangkat Jawa Tengah, baik domestik maupun internasional. Namun, yang lebih utama adalah peningkatan pariwisata lokal," tandasnya.