Klaster terbaru virus corona yang terkait dengan pangkalan militer AS di Jepang telah berkembang menjadi setidaknya 180 orang.
- Pemerintah Australia Sebut Novak Djokovic Punya Catatan Sejarah Langgar Prokes
- Dikecam, Kekejaman Polisario di Tindouf
- Facebook Tutup Kampanye Influencer Anti-Vaksin
Baca Juga
Pemerintah setempat meningkatkan kekhawatiran atas penyebaran virus di masyarakat, dikutip dari Channel News Asia, Senin (20/12).
Seorang pekerja Jepang di Camp Hansen di pulau selatan Okinawa ditemukan positif dengan varian Omicron Jumat lalu, kata pejabat Jepang.
"Pemerintah Jepang kembali mendesak pihak AS untuk memastikan semua pekerja di pangkalan militer AS di Jepang mematuhi instruksi dan mengambil tindakan tegas jika ada pelanggaran," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Wilayah paling selatan Okinawa menampung 70 persen fasilitas militer AS di Jepang dan telah dilanda wabah yang terkait dengan pangkalan sebelumnya.
Okinawa mengumumkan, keadaan darurat pada Januari ketika infeksi virus corona menyebar. "Klaster terbaru termasuk pekerja Jepang dan personel AS,"kata pejabat Jepang.
Gubernur Okinawa, Denny Tamaki mengatakan, pihak berwenang Jepang sedang menyelidiki penyebaran Omicron dan telah meminta militer AS untuk melakukan tes genom untuk menentukan infeksi tersebut merupakan varian.
Sementara itu, Kantor urusan publik Pasukan AS Jepang tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Jepang memiliki 1,73 juta infeksi virus corona dan 18.391 kematian sejak pandemi dimulai tetapi tingkat infeksi baru telah turun.
- Kapak Berusia Ratusan Tahun Ditemukan Di Maroko
- Seorang Ibu di California Meninju Singa Demi Selamatkan Putranya
- Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus di Hari Pemuda