Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, keterlibatan anak-anak dalam tindakan terorisme tetap sebagai korban dari perilaku kedua orang tuanya.
- Tawuran Remaja di Bukit Jangli, Polisi Amankan Puluhan Pelaku
- Patroli Rutin Malam Minggu, Tim Perintis Presisi Polrestabes Semarang Tak Dapatkan Hasil
- Motif Pembunuhan Pasutri di Kebumen karena Soal Pembagian Hasil Panen
Baca Juga
Menurutnya, psikologi anak yang cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain, tidak sadar akan bahaya dan risiko dari senjata dan bom yang digunakan oleh orang tuanya.
Bagi anak-anak kemungkinan ini mejadi seperti berpetualang dalam main perang-perangan," ungkapnya.
Bagi sisi orang tua yang menganut doktrin teroris, upaya ini merupakan bagian untuk mengajak anak menuju surga. Ia menyebutkan, dengan menanamkan tujuan amaliyah untuk membasmi thaghut kepada anak-anak menjadi trend baru bagi keluarga teroris.
Mereka membawa anak-anak ke surga bersama mereka, orang tuanya," tandasnya.
- Kontraktor Dipolisikan Mantan Anggota Dewan, Kapolres Salatiga: Penangguhan Dikabulkan, Tapi....
- Beli Sabu secara Online, Operator Eksavator Dibekuk Polisi
- Polrestabes Semarang Tetapkan 10 Orang Tersangka Judi Kasino Di Puri Anjasmoro