Tingkat integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas, dan kontinuitas tokoh-tokoh dari partai politik dinilai rendah oleh kalangan elit. Hal itu sebagaimana hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
- Klaim KPU Salatiga: Partisipasi Petugas Pantarlih Pilkada Salatiga Tinggi
- Ketua Golkar Kota Semarang: Bu Dewi, Sosok Petarung, Bukan Pemain!
- PSHT Sukoharjo Sepakat Jaga Pemilu Damai
Baca Juga
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan mengatakan, ada sejumlah nama tokoh yang dinilai elite, opinion leader, maupun massa pemilih nasional berdasarkan lima kualitas tersebut. Nama-nama dipilih berdasarkan atas informasi yang berkembang di media massa dan informasi awal dari elite dan opinion leader sebelum penelitian ini dilakukan.
Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, Grace Natalie, Joko Widodo (Jokowi), M Romahurmuziy, M Sohibul Iman, M Yusril Ihza Mahendra, M Zainul Majdi, M Jusuf Kalla, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Said Aqil Siradj, Sri Mulyani Indrawati, Syafruddin, dan Zulkifli Hasan.
"Dari sekian banyak tokoh yang dinilai berdasarkan lima kriteria kualitas personal, elite menilai Jokowi adalah tokoh dengan skor rata-rata paling tinggi. Setelah Jokowi adalah Jusuf Kalla," kata Djayadi dalam rilis survei bertajuk "Calon Wakil Presiden: Penilaian Elite, Opinion Leader, dan Massa Pemilih Nasional" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/7).
Misalkan untuk tingkat penerimaan oleh kalangan elit alias akseptabilitas. Disitu, Jokowi unggul dengan tokoh lain dengan 7,7 persen, disusul oleh Jusuf Kalla dengan 7,6 persen, Mahfud MD 6,9 persen, Airlangga Hartarto 6,5 persen, Said Aqil Siradj 6,2 persen, dan Sri Mulyani Indrawati sebesar 5,5 persen. Sementara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan mengikuti Pilpres 2019 hanya diterima oleh 5,5 persen kalangan elit.
SMRC mengambil 12 orang dari kalangan elit untuk menjadi sampel survei. Mereka dari kalangan politisi, teknokrat senior, intelektual nasional dengan reputasi luas, serta para pengusaha yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
SMRC juga mengambil sampel dari kalangan opinion leader. Mereka adalah 93 orang yang dinilai banyak ikut bersuara dalam membentuk pendapat publik. Misalkan pengamat, intelektual, atau peneliti yang biasa terekspos di media massa serta pimpinan media massa.
"Dari sisi tingkat penerimaan, Jokowi lagi-lagi unggul dengan 8,2 persen. Bagi kalangan opinion leader, Jokowi dianggap sebagai seorang yang tidak angkuh, menyenangkan, berdiri di atas semua golongan dan lain-lain," bebernya.
Jokowi unggul jika dibandingkan 21 tokoh lain yang mereka survei. Adapun tokoh yang masuk 5 besar menurut penilaian opinion leader sosok yang bakal diterima adalah Jokowi 8,2 persen, Jusuf Kalla 7,2 persen, Mahfud MD 7,1 persen, Sri Mulyani Indrawati 6,6 persen, Said Aqil Siradj 6,3 persen, da Prabowo Subianto sebesar 6,1 persen.
Tak hanya dari kalangan elit, SMRC juga mensurvei massa pemilih nasional sebanyak 2206 responden yang diwawancarai secara valid. Adapun margin of error dari survei adalah sebanyak lebih kurang 2,1 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Duaribuan responden itu dipilih dengan simple random sampling.
Tak jauh dari hasil survei para elit serta opinion leader, dari lebih dari 20 tokoh yang disurvei, untuk kalangan pemilih nasional pun Jokowi dinilai lebih diterima dengan 85 persen responden yang memilihnya.
"Disusul Gatot Nurmantyo 83 persen, Mahfud MD 81 persen, Prabowo Subianto 81 persen, dan Sri Mulyani 81 persen," pungkas Djayadi.
- Amankan Pilkada Serentak 2024, Polres Semarang Kerahkan 575 Personil
- Ketahanan Pangan Jauh dari Target Presiden, Firman Soebagyo: Ego Sektoral Masih Kuat
- Beri Kesempatan Yang Lain, JK Sebaiknya Tidak Mencalonkan Diri Di Pilpres 2019