Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya mengunjungi Kota Lama Semarang.
- Sukses Gelar Pameran Java in Paris, Gibran Siap Gelar Acara Serupa di Negara Lain
- Bagus Roro Jangan Sekedar Menjadi Pemanis Acara
- Kumpulan Kades Se-Jawa Tengah Di Hotel Semarang Bubar Saat Didatangi Bawaslu
Baca Juga
Ia berbincang dengan wakil wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Kepala Dinas Pemuda Pemuda dan Olahraga Jateng, Sinung Rachmadi.
"Kalau mau menjadi pemain kelas dunia harus menggunakan standar dunia (dalam mengelola kota lama)," kata Arief di sela-sela acara, Sabtu (22/6/2019).
Ia meminta pengelola tidak mencari-cari cara mengelola kota lama. Lebih baik, lanjutnya, pemkot Semarang mencontoh pihak yang sukses mengelola situs seperti kota lama.
"Salah satunya Paradores, perusahaan yang banyak mengelola kota lama dan berdiri 90 tahun lalu," katanya.
Arief menuturkan ada tiga hal yang didukung kementerian pariwisata.
Pertama adalah manajemen kota lama. Kedua integrated tourism master dan ketiga harus mendapatkan sertifikasi Unesco.
Ia menekankan pentingnya mendapatkan sertifikasi Unesco agar lebih mudah mempromosikan kota lama di tingkat dunia.
"Kalau apakah harus bebas kendaraan atau tidak perlu studi. Yang jelas kalau ada jalan, pedestrian harus lebih lebar dibanding jalan kendaraan," jelasnya.
- ‘Tegal Simbah’, Eks Kebun Durian yang Disulap Jadi Destinasi Eksotis di Wonogiri
- Jembatan Kaca di OWGM Masih Menunggu Kepastian Standar Keamanan
- Sensasi Sendang Keongan di Grobogan, Tawarkan Wisata Air dan Asrinya Hutan Jati