KUR Pertanian Kurangi Beban Petani

Beban petani di awal musim tanam dapat berkurang berkat program KUR Pertanian. foto: Net.
Beban petani di awal musim tanam dapat berkurang berkat program KUR Pertanian. foto: Net.

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian dapat mengurangi beban petani, utamanya di awal musim tanam.


Dengan KUR, petani akan jauh lebih produktif karena dapat membantu permodalannya dalam bertani.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk terus menjadikan pertanian nasional menjadi lebih baik dan produktif. Salah satu cara untuk menyukseskan pertanian tersebut ialah dengan memfasilitasi akses petani terhadap perbankan melalui KUR Pertanian.

Hal itu disampaikan Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Dr. Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, M. Si, kepada pers, Rabu (25/5).  

Menurut Prof Suci, KUR dinilai memiliki peranan penting untuk mengurangi beban petani di awal masa tanam.

Namun, dia berpendapat, Pemerintah perlu mengurangi beban petani terhadap besaran biaya input pertanian dengan memberikan dukungan kepada petani berupa fasilitasi kepada perbankan atau lembaga penyalur KUR lainnya untuk mengakses KUR pertanian dan juga memastikan ketersediaan jaringan irigasi  pertanian yang baik.

Untuk itu, peranan penyuluh pertanian dinilai cukup penting, karena masih terdapat petani yang belum memiliki informasi yang cukup mengenai manfaat dan tata cara mengakses KUR Pertanian.

"Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, disini peran penyuluh pertanian sangat vital untuk membimbing para petani tentang tata cara memperoleh KUR Pertanian," ujarnya.

Menurut Prof Suci,  KUR yang memiliki banyak manfaat dalam membantu permodalan petani, dapat menjauhkan para petani dari jerat rentenir.

"KUR pertanian dapat membantu petani untuk memperoleh modal dalam memulai usaha tani dan juga membantu petani untuk terhindar dari jeratan utang rentenir yang dapat membebani mereka," tegasnya. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana KUR.

Syahrul berharap,  program KUR juga dapat mendongkrak kinerja pertanian khususnya di tahun anggaran (TA) 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.

"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu, ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktifitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Presiden Joko Widodo untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," pungkas Mentan.