Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmad Dwisaputra mengajak mahasiswa menjadi agen edukasi pembayaran digital.
- Semen Gresik Dukung Kolaborasi Pemprov Jateng-BUMN dalam Pengembangan UMKM
- Anak Usaha Sido Muncul Ekspor Perdana Minyak Atsiri ke Prancis
- Bapenda Kota Semarang Sudah Lampaui Target Pendapatan Pajak Tahun 2022
Baca Juga
“Mahasiswa sebagai generasi melek digital juga diharapkan menjadi agen edukasi pembayaran digital, khususnya di Jawa Tengah agar masyarakat turut mendukung inovasi sistem pembayaran terkini dan terhindar dari modus kejahatan di era digital,” kata Rahmat di sela-sela kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (UNDIP) “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Digitalisasi, kepada 350 mahasiswa, Selasa (30/5).
Kuliah umum ini adalah bagian dari program BI Mengajar yaitu bentuk edukasi dan komunikasi publik terkait kebijakan Bank Indonesia.
“Kami mengajak mahasiswa sebagai generasi muda bangsa untuk ikut mendorong penggunaan pembayaran digital dengan tetap mengedepankan literasi,” terang dia.
Rahmat melanjutkan, Bank Indonesia mendukung penuh digitalisasi melalui upaya memastikan kelancaran sistem pembayaran tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, arah kebijakan sistem pembayaran untuk menavigasi peran industri dan mengintegrasikan potensi ekonomi dan keuangan digital.
Rahmat menekankan terdapat lima inisiatif utama BSPI. Meliputi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), Sistem Pembayaran Ritel, Sistem Pembayaran Nilai Besar dan Infrastruktur Pasar Keuangan, Data dan Digitalisasi, serta Reformasi Regulasi, Perizinan dan Pengawasan.
“Inovasi sistem pembayaran tidak hanya diimplementasikan pada industri besar, namun juga menjangkau UMKM sebagai penyokong utama perekonomian Indonesia, melalui on boarding pada e-commerce dan penggunaan transaksi non tunai,” terang dia.
Dia melanjutkan, sekitar 98,25% merchant QRIS adalah UMKM, terbanyak ada di Kota Semarang.
Dekan FEB UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.si. menjelaskan, perubahan pola transaksi masyarakat pada era transformasi digital ditandai dengan peningkatan adopsi transaksi dari tunai menjadi non-tunai.
“Namun demikian, akseptasi yang tinggi juga perlu diiringi dengan peningkatan literasi masyarakat,” terang dia.
Pimpinan BNI Kantor Wilayah 05 Semarang, I Gusti Nyoman Dharma Putra menerangkan, BNI juga turut melakukan transformasi digital melalui inovasi dan peningkatan layanan perbankan yang ramah pengguna pada setiap lini operasinal bisnis.
“Selain itu, BNI juga mendukung pengembangan kewirausahaan pada UMKM dan mahasiswa melalui program pembinaan pemasaran online dan pengembangan cashless transaction dengan adopsi QRIS,” terang dia.
Peluang digitalisasi transaksi masih terbuka luas khususnya bagi UMKM, lanjut dia, sehingga Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi UMKM.
“Meliputi melalui onboarding, fasilitasi promosi, dan business matching pada gelaran UMKM Gayeng dilaksanakan tahunan secara hybrid di Indonesia dan mancanegara,” terang dia.
- Tangkap dan Tindak Pengoplos LPG, Pertamina Patra Niaga Dukung Polri Bantu Penyaluran LPG Bersubsidi
- Upaya Recovery Perekonomian, Kadin Kota Semarang Gelar Ramadhan Vaganza UMKM
- Sejumlah Pimpinan Rumah Sakit Kunjungi Pabrik Sido Muncul