Anggota DPR RI Komisi VIII, Paryono menegaskan dirinya sangat menyayangkan kejadian pendidikan dan pelatihan (diklat) Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS mengakibatkan meninggalnya Gilang Endi Saputra.
- Profil Rutan Salatiga Garapan Warga Binaan Masuk Nominasi Kemenkumham
- Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Tewasnya Pria yang Jatuh dari Lantai 6 Hotel Grand Candi Semarang
- Brigadir AK Terduga Lakukan Penganiayaan Bayinya, Ditetapkan Tersangka Oleh Polda Jateng
Baca Juga
Dia menilai, kasus yang menimpa Gilang seharusnya tidak perlu terjadi. Karena untuk mencetak pemimpin tidak harus dengan cara kekerasan seperti itu.
"Peristiwa ini sangat disayangkan. Karena cara memimpin dengan kekerasan saja sangat tidak boleh," tegas Paryono yang juga kerabat almarhum Gilang Saputra, Rabu (3/11).
Dirinya menambahkan, kedatangan tim LPSK ini, untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya melakukan pendampingan bagi saksi maupun keluarga korban.
Sehingga tidak ada intimidasi, tekanan-tekanan dan hukum berjalan normal, apa adanya secara obyektif sehingga jika terbukti salah harus dihukum.
"Hukum harus ditegakkan, bukan hanya karena keluarga menuntut keadilan tetapi ini menjadi pembelajaran bagi semuanya juga lembaga pendidikan agar kedepannya tidak terjadi lagi korban-korban kekerasan akibat kegiatan serupa," ungkap politisi PDIP ini.
Dia juga mendorong agar kasusnya ditangani secara tuntas. Karena ini menyangkut lembaga, menyangkut institusi. Agar nantinya di kemudian hari tidak ada lagi korban-korban lainnya.
"Sebagai wakil rakyat kita juga harus mengadvokasi semua rakyat. Apabila ada rakyat termarjinalkan, terpinggir harus kita bela. Kebetulan ini (Gilang) masih kerabat saya. Dan saya akan kawal sampai tuntas," tandasnya.
- Cekcok Rumah Tangga di Banjarnegara Berujung Darah, Anak Jadi Korban
- Kapolres Sukoharjo Siap Dukung Pendataan dan Deradikalisasi Eks Napiter
- Tertangkap Tangan Mencuri Kerbau, Pemuda Asal Tangerang Dihajar Massa