Masyarakat diminta tidak memutuskan sendiri membeli obat untuk dikonsumsi saat tubuh sakit.
- Komitmen Ikut Penanganan Pandemi, PKB Jateng Gelar Vaksinasi
- Kondisi Mendesak Di Grobogan: 2 Bulan Terakhir Pasien Demam Berdarah Memenuhi Rumah Sakit
- Hari Pertama Dibuka, Posko Cek Poin Sepi Peminat
Baca Juga
Petugas Farmasi di Puskesmas Sidul, Ari Oktawiyani mengatakan, kasus-kasus tertentu khususnya pada lanjut usia (lansia) acapkali masyarakat memutuskan sendiri secara bebas tanpa melalui pemeriksaan medis.
“Sehingga terkadang tak sedikit, obat dibeli tidak sesuai sakit yang diderita atau takalaran semestinya,” kata dia di sela-sela kegiatan Program GERMAS di Perumahan Taman Mutiara Salatiga, Kelurahan Tingkir Tengah, Salatiga, Minggu (18/6).
Dia mencontohkan, kasus-kasus penyakit hipertensi membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait kegiatan program GERMAS di Perumahan Taman Mutiara Salatiga, Ari mengaku keberadaan Puskesmas Sidul sebagai pendampingan kepada kader.
"Dalam pelaksanaannya kami membantu dan mendampingi kader dalam hal ini ibu-ibu serta melibatkan kader Kelurahan Siaga (Kelsi)," ujarnya.
Program GERMAS pertama di Perumahan Taman Mutiara Salatiga digalakkan Kelurahan Tingkir Tengah, menjadi sarana agar masyarakat sadar, menjaga sendiri dan masyarakat sadar hidup sehat.
Dalam program GERMAS ini, diakuinya semua usia diminta untuk memperhatikan tensi, tekanan darah, tinggi badan dan berat badan. "Hasil pemeriksaan bisa langsung diketahui oleh masyarakat," tegasnya.
Ari juga mengimbau agar masyarakat jeli dan cerdas terkait mengonsumsi obat.
"Cerdas menggunakan obat dengan mengetahui batas penggunaan obat setelah dibuka, ciri-ciri obat rusak, cara buang sampah dengan benar," paparnya.
- DKK Semarang Sudah Cairkan Intensif Nakes
- Muncul Varian Mu, Kadinkes Kota Pekalongan Minta Pemerinta Pusat Perketat Screening
- Vaksinasi Door to Door, Pemkot Solo Sisir Warga Belum Tervaksin