"Masak, nyuci baju mesti bangun tengah malam," kata Mbok Kancil (55) di rumahnya Jl Dewi Sartika III, RT 3 RW IV, kelurahan Sukorejo, kecamatan Gunungpati, Selasa (8/10/2019).
- Propam Polres Tegal Tindak Tegas Anggota yang Pakai Knalpot Brong
- Andry Agustiano Resmi Jabat Kapolres Purworejo
- Pilkada 2024, Polres Batang Siapkan Patroli Siber dan Operasi Mantap Praja
Baca Juga
Ia bercerita tentang pelayanan air PDAM yang sudah menjadi langganannya lebih dari 10 tahun.
Kancil tidak pernah merasakan aliran air 24 jam penuh sepanjang hidupnya.
"Saya tinggal di sini sudah 20 tahunan. Ada kalanya mati berhari-hari sampai beli air satu tangki, nyampai Rp 200 ribu," tuturnya.
Pernah suatu hari, ia tidak bisa tidur semalaman karena tetangganya beli air tengah malam.
Tak hanya itu, Kancil juga heran karena pelayanan tidak kunjung membaik selama bertahun-tahun.
Warga perumahan Unnes itu juga heran karena aliran air di RT 2 jauh lebih lancar dibanding kampungnya.
"Bedanya apa coba? Padahal kampungnya sebelahan," tuturnya.
Aliran PDAM di kampungnya selalu mengalir di atas pukul 00.00. Saat siang hari air tidak mengalir sama sekali.
"Masak nyuci tengah malam terus. Saya ini kalau siang tidur, malam malah bangun," keluhnya.
Dewa, warga RT 2, lebih memilih pasrah dengan pelayanan PDAM. Ia sempat merasakan air tidak mengalir seminggu hingga dua minggu tetapi akhirnya diperbaiki.
"Yah, kalau saya bisa ngalir saja sudah syukur mesti cuma sejam dua jam. Daripada enggak sama Sekali," jelasnya.
Ketua RW 4, Roni membenarkan keluhan warganya terkait perbedaan aliran air PDAM.
Ia mengatakan ada warga yang hanya dialiri pada malam hari, lalu seperti dirinya mengalir dua hari sekali.
"Ya wajarlah dua hari sekali, karena kemarau mungkin, kalau harapannya sih nyala tiap hari," ujarny.
Dirut PDAM, Yudi Indarto mengaku sudah mendengar keluhan tersebut. Ia menjelaskan bakal memasang pompa pendorong untuk wilayah Dewi Sartika.
"Begitu juga untuk wilayah Krobokan, kemungkinan dua minggu lagi sudah lancar," tuturnya.
- Bupati Sukoharjo Tepis Tudingan Politis Terkait Pembalan Program Gerakan Beli Beras
- 9.807 Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Jawa Tengah, Taj Yasin Ajak Masyarakat Jadi Orang Tua Asuh
- Keren ! Tahun Depan Tumpukan Sampah di TPA Rembang Bakal Disulap Jadi Bahan Bakar