Warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rumah tahanan (rutan) kelas II B Batang tak hanya tempat untuk menghukum narapidana.
- Berkali-kali Dirazia Tak Kunjung Jera, Pesta Miras di Kudus Makin Menggila
- Pembunuh Perempuan di Ladang Ditangkap Polda Jateng
- Jadi Kurir Narkoba Dijanjikan Bonus Rp 10 Juta, Berakhir Dalam Jeruji Besi
Baca Juga
Di sana, terdapat bengkel kerja untuk para narapidana dan tahanan belajar life skill, salah satunya adalah pembuatan 'keset' atau alas kaki dan berbagai kerajinan lain.
Para WBP bebas berekspresi saat membuat kerajinan, seperti yang dilakukan Nunung Dwi Nugroho.
"Saya bikin motif baru diagonal, kalau yang diajari cuma garis-garis," kata WBP kasus narkoba itu, Kamis (3/9).
Ia bercerita baru menjalani setahun dari total lima tahun hukuman yang diberikan padanya.
Selama itu, ia paling aktif belajae merajut keset karena suka dengan cara kerjanya.
Nunung aslinya seorang mekanik sepeda motor, baginya belajar merajut 'keset' bisa jadi tambahan modal keterampilan saat bebas nanti.
Kepala Rutan Kelas II B Batang, Rindra Wardhana berharap ada perluasan bengkel kerja.
Saat ini, bengkel kerjanya sudah menghasilkan keset (alas kaki), pot dari sabut kelapa, rajuran, hingga keranjang plastik.
- Wa Ode Nurhayati Penuhi Panggilan KPK
- Penanganan Kasus Pencabulan di Baturetno Terkendala Ujian Sekolah
- Anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana : Di Surakarta Tidak Ada Lahan Ideal sebagai Relokasi Rutan