Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November besok rupanya turut dimeriahkan siswa SDN Pekunden Kecamatan Semarang Tengah. Para siswa mengikuti lomba mirip pahlawan.
- Polsek Ayah Kebumen Edukasi Pelajar Bahaya Narkoba
- UNS Gelar PTM, Pemkot Solo Siapkan Vaksin untuk Mahasiswa Baru
- Siswa Bukan Kelinci Percobaan
Baca Juga
Perlombaan yang diadakan pihak sekolah ini selain peserta lomba diminta memakai pakaian para pahlawan, mereka juga diminta menulis dan membacakan biografi singkat pahlawan yang mereka idolakan.
Kepala Sekolah SDN Pekunden, Abdul Kholik menyampaikan dengan adanya lomba mirip pahlawan diharapkan ora siswa bisa menemukan pahlawan idolanya sehingga bisa dijadikan contoh.
Peserta lomba memang sengaja dibiarkan untuk memilih sendiri pahlawan yang paling mirip dengan peserta lomba tersebut. Kemudian mereka menuliskan biografi singkat tentang pahlawan tersebut sehingga bisa menghayati peran pahlawan yang diperankannya.
"Jadi memang siswa mencari siapa pahlawan yang paling mirip dengan dia, otomatis dia akan memilih. Sementara dengan menulis biografi dan maju untuk membacakannya, maka dia akan mengingat hingga masuk ke dalam sanubari dan perilakunya," katanya, Rabu (9/11).
Lomba mirip pahlawan ini diunggah dalam media sosial Instagram milik sekolah. Tiga peserta yang mendapatkan total suka paling banyak yang akan mendapatkan penghargaan dan akan diumumkan saat peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11).
"Jadi ada dua kategori, yakni juara 1,2, dan 3 untuk penampil terbaik dan juara 1, 2, dan 3 untuk favorit terbaik," ungkapnya.
Peserta yang mengikuti lomba ini memperagakan beberapa pahlawan seperti Sukarno, RA Kartini, Pangeran Diponegoro, hingga Laksamana Malahayati.
Yasinta Aura Firdausa, siswa kelas 6 mengaku memeragakan sebagai Laksamana Malahayati dari Kesultanan Aceh. "Saya memilih dia sebab beliau pernah memimpin 2000 pasukan saat pertempuran dan seorang yang pemberani," ungkapnya.
Sementara itu, siswa lainnya, M Arkan memilih memerankan Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno. Ia mengaku memilih berkostum mirip Soekarno karena kiprahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Mempelajari biografi beliau tidak terlalu sulit. Saya menulis teksnya dibantu orang tua," tuturnya.
- EASE 2023 Jadi Wadah Mahasiswa UKSW dan KGU Jepang Perkuat Kolaborasi Internasional
- Kebumen Tidak Melarang Studi Tour, Hanya Memperketat Aturan
- MWA UNS Tetapkan Lima Bakal Calon Rektor, Ini Sosoknya