Kelangkaan minyak goreng baik curah maupun kemasan memang membuat banyak masyarkat menjerit. Dengan adanya operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat merasa senang dan cukup terbantu meski operasi pasar tidak dilakukan setiap hari di satu lokasi.
- Jelang Ramadhan, Pemkab Purbalingga Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman
- Resmikan Pasar BSB, Mbak Ita: Jadi Tempat Jual Beli Mudahkan Masyarakat Berbelanja
- Sampah Hilang, Uang Terbilang
Baca Juga
Sarikem, salah seorang pedagang tahu di Pasar Wonodri mengaku senang dengan adanya operasi pasar. Meski tidak setiap hari dilakukan, paling tidak dirinya bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga terjangkau untuk kebutuhan dagangannya.
“Saya kan jualan tahu jadi butuh minyak untuk goreng tahu, ya ada operasi pasar ini saya senang banget dapet harga murah,” katanya saat ditemui sedang mengantri mendapatkan minyak goreng saat operasi pasar di Pasar Wonodri, Jumat (8/4).
Meskipun dalam kondisi hujan saat mengantri, Sarikem tidak prau semangat untuk mendapatkan minyak seharga Rp 14.400 per kg nya.
Dalam operasi pasar kali ini ia membeli 16 kg minyak goreng curah untuk memenuhi kebutuhan dalam menggoreng dalam yang sehari bisa menghabiskan 1,5 kg minyak goreng.
“Selama ini susah cari minyak, baru kali ini saya dapet yang murah gini,” ungkapnya.
Selama minyak goreng langka, Sarikem harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli minyak goreng. Pasalnya minyak goreng curah biasanya dijual Rp 20.000 per kg nya.
Senada dengan Suparmi seorang pedagang Sembako juga mengaku beruntung dengan adanya operasi pasar. Minyak goreng curah yang ia peroleh dari operasi pasar ini akan ia jual kembali dengan harga jual kisaran Rp 16.000 hingga Rp 20.000 per kg nya.
“Kami pengennya harga minyak turun, dan tidak sulit seperti ini dapatnya. Ada operasi pasar memang senang dapat harga murah tapi kan cuma sesekali saja,” keluhnya.
Jika saat tidak terjadi kelangkaan minyak dirinya bisa menjual hingga 50 kg per harinya, saat minyak langka seperti ini, Suparmi mengaku hanya bisa menjual paling banyak 30 kg minyak goreng curah per harinya.
“Pembeli banyak yang nyari karena barangnya terbatas. Saya tiap hari jug antri ditempat lain juga di Dr. Cipto. Sekarang dapetnya 30-40 kg itu kadang kurang, masih banyak yang mencari,” tandasnya.
- Kodim 0726/Sukoharjo Gelar Pameran UMKM untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi
- KAI Commuter Buka Layanan Pos Kesehatan di Stasiun Klaten
- DPRD Kota Semarang Harap Pelaku UMKM Manfaatkan Kemudahan Fasilitas Pemkot