Morula IVF Gandeng RSIA Restu Ibu Sragen Buka Klinik Fertilitas Indonesia

Morula IVF Indonesia bekerjasama dengan RSIA Restu Ibu Sragen membuka Klinik Fertilitas Indonesia.


Klinik tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Morula IVF Indonesia untuk membantu para pasutri berupaya untuk mendapatkan buah hati.

Adanya klinik tersebut masyarakat Sragen kini tidak perlu pergi jauh untuk melakukan program kehamilan. Cukup dilakukan di klinik Fertilitas Indonesia di RSIA Restu Ibu Sragen.  

"Pastinya hal itu sesuai dengan visi misi, bahwa kami ingin membantu lebih banyak pasutri untuk

mewujudkan mimpi memiliki buah hati," jelas Sigit Ardiansyah Regional Business Operation Manager Klinik Fertilitas Indonesia, Sabtu (19/6).

Untuk diketahui infertilitas merupakan ketidakmampuan pasangan untuk hamil sekurang-

kurangnya 12 bulan berhubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi. Sedangkan penyebab infertilitas sendiri juga beragam. Mulai dari gaya hidup hingga penyakit infeksi dan imunolog.

Sehingga diperlukan penanganan khusus seperti pengobatan infeksi pada organ reproduksi, mengubah gaya hidup sehat hingga mengikuti program kehamilan.

Sementara itu Kepala Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) di RSIA Restu Ibu, dr Onnie Wiratama sebut pihaknya beruntung bisa mendapatkan mentoring dari Morula IVF Indonesia dalam pelayanan tekhnologi reproduksi berbantu.

"Saat ini tekhnologi reproduksi berbantu sangat berkembang pesat," ungkapnya.  

Layanan di Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Restu Ibu berupa program reproduksi berbantu hingga tahapan inseminasi. Untuk biaya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp8 juta sekali proses.  

"Tentunya dengan syarat dan indikasi yang ketat dari Morula IVF," imbuhnya.

Komisaris PT. Tiara Bunda,  dr. Rusbandi berharap dapat membantu pasutri di Sragen dan sekitarnya, untuk mendapatkan buah hati yang didambakan.  

inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim.

"Tujuannya untuk meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi. Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma," tutupnya.