Musim hujan yang datang lebih awal berdampak pada tanaman buah blewah yang dipanen petani di Demak.
- Diguyur Hujan Lebat , Peserta Karnaval Kutowinangun Lor Salatiga Tetap Semangat
- Penjabat Bupati Batang Ingatkan Sapma Pemuda Pancasila Tetap Netral di Tahun Politik
- Kerjasama Bulog Serap Gabah Petani, Bupati Rober Ajak Tingkatkan Produksi Padi
Baca Juga
Selain hasil panen yang tidak maksimal, harga buah blewah anjlok karena terserang penyakit.
Seperti yang dialami petani blewah di Desa Sedu, Kabupaten Demak yang terpaksa memanen blewah lebih awal, lantaran cuaca tak menentu. Salah seorang petani blewah, Suwarti mengaku, datangnya musim hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan rasa buah blewah kurang manis.
"Hasil panen blewah nggak bagus, penyakitan. Satu hektar mas ini, kalau biasanya itu satu ton , bahkan lebih, kalau ini hanya setengah ton saja. Ya karena penyakit, ya hujan ya kadang panas. Jadi hasilnya ndak bagus, hasil jualnya juga turun," ujar Suwarti, Senin (20/9), saat memanen blewah.
Hal senada juga dikatakan petani lain, Warto. Dirinya mengaku harga jual blewah tahun ini turun drastis.
"Tahun lalu bisa 250 ribu satu kuintal. Tapi sekarang hanya Rp150 ribu per kuintal. Blewah ini dikirim ke Kalimantan, Jakarta juga," ujar Suwarto.
Meski hasil panen tidak maksimal, namun buah musiman tersebut tetap diburu penikmat buah. Bahkan, sepanjang jalan Desa Sedu dan sekitarnya, muncul pasar tiban yang didominasi petani blewah.
- Polres Demak Nyatakan Siap Amankan Pemilu 2024
- Magelang Bertekad Raih Kabupaten Layak Anak Kategori Utama
- Gerakan Tokoh Lintas Ormas Deklarasi Garda Sukoharjo