PDIP Salatiga: Pencopotan Tujuh ASN Zalim

Fraksi PDIP Salatiga Teddy Sulistio memastikan memback-up tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicopot dari jabatannya beberapa waktu lalu.


Fraksi PDIP Salatiga Teddy Sulistio memastikan memback-up tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicopot dari jabatannya beberapa waktu lalu.

"PDIP melawan kekuasaan yang zalim. Tidak boleh ada kesewenang-wenangan apalagi mereka-mereka ini bukan 'orang-orang biasa'," kata Ketua Fraksi PDIP Salatiga M Teddy Sulistio SE saat press release di hadapan wartawan di Gedung DPRD Salatiga, Senin (3/5).

Dihadapan wartawan, Teddy Sulistio yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Salatiga itu mengaku fraksi yang dipimpinnya tidak perlu berfikir untung rugi ketika mem-backup para pegawai pemerintah yang disebut sebagai ASN perjuangan tersebut.

PDIP merasakan ada ketidak-adilan yang diterima ke tujuh ASN yang stafkan.

"Kemenangan pasti akan muncul. Fraksi lain diam, PDIP harus hadir. Ini fungsi kita," paparnya.

Sementara, Wakil Ketua Fraksi PDIP Salatiga H. M. KEMAT, S.Sos menuturkan, PDIP Salatiga akan berkirim surat kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Komisi ASN, BKN Regional I Yogyakarta, ASN yang distafkan, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Siapa pun yang kena sanksi harus bisa mendapatkan haknya untuk mengetahui apa salahnya. Dan dalam hal ini, ke tujuh ASN yang sanksi ini tidak melalui tahapan serta tidak jelas apa salahnya tahu-tahu dicopot dan stafkan," ungkap Kemat.

Ada pun, tujuh ASN yang dicopot dari jabatannya yakni Adi Isnanto, Agung Hendratmiko, Yunus Juniadi, Dian Indriasari, Budi Suprihatin Lutfi dan Joko Prasetyo.

Sedangkan, seorang lagi Joko Widodo mentan pejabat di lingkungan RSUD Salatiga diketahui tidak ikut dalam 'gerbong' yang digandeng PDIP Salatiga.