Penataan ulang pedagang Pasar Johar hingga saat ini belum selesai. Beberapa kelompok perwakilan pedagang masih mempermasalahkan penataan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Satpol PP sebagai pengawas dan penegak Perda dalam penataan pasar.
- Perumda Giri Aneka Usaha Setor Ke Kasda Rp 1,4 miliar
- Fasilitas Keringanan PPN DTP Turut Dorong Penjualan Properti di Jawa Tengah
- Peran Diplomat Sangat Penting Untuk Perekonomian Indonesia
Baca Juga
Kasat Pol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan penataan ulang pasar Johar akan segera diselesaikan. Bahkan Fajar menyebut tidak akan ada audiensi lagi dengan para pedagang karena keputusan akhir ada ditangan Dinas Perdagangan.
Disdag bersama Satpol PP, lanjutnya, pada Selasa (1/3) besok akan menata beberapa pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Jasa (PPJ) Pasar Johar yang diketuai oleh Mudasir.
Fajar menyebut akan menata ulang 32 pedagang yang berasal dari Yaik Baru dan 50 pedagang gerabah.
“Besok Selasa 32 pedagang dari Pak Mudasir bisa menempati di Yaik Baru lalu pecah belah ada 50 pedagang naik dilantai 2, kalau Pak Mudasir merasa kurang nanti bisa dievaluasi disana,” kata Fajar, Jumat (25/2).
Sementara bagi pedagang yang sudah mengamati Johar Tengah dan Utara namun bukan pedagang asli dan tidak mau pindah, Pemkot tidak akan memaksa pedagang untuk pindah karena memang sudah diundi melalui aplikasi e-Pendawa.
Fajar menyebut dalam penataan pedagang ini, semua aturan ada ditangan Dinas Perdagangan, sementara pedagang hanya diperbolehkan untuk memberikan usul.
“Kami pastikan awal Maret selesai karena rencananya minggu kedua Maret akan dilakukan pendaftaran kedua dan penataan paar kewenangan Disdag, pedagang boleh usul tapi tidak boleh mengatur Disdag,” tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, mengatakan bagi pedagang yang tidak mau pindah memang diminta oleh Disdag untuk mengajukan permohonan melalui aplikasi.
“Kalu yang sudah masuk kan kami tidak bisa seenaknya saja mengeluarkan kita menghormati apa yang sudah dijalani melalui aplikasi e pendawa,” kata Nurkholis.
Disdag, lanjutnya, akan menyelesaikan satu per satu permasalahan yang dihadapi pedagang. Harapannya agar semua permasalahan yang dihadapi pedagang bisa diakomodir dengan baik.
“Harapan kami selesaikan masalah kasus per kasus jika ada peluang kita manfaatkan karena semua tidak tidak mungkin kembali ke semula karena bangunan sudah berubah,” tuturnya.
Disdag juga akan menghitung ulang jumlah kios dan los yang masih kosong dan tidak ditempati oleh pedagang. Nantinya setelah pendataan tersebut, maka los dan kios yang masih kosong akan bisa dialihkan untuk pedagang yang memang belum mendapat undian.
“Harapan kami sebelum puasa sudah tertata dan sudah bisa menempati kmren puasa dan Lebaran kan momen bagi pedagang,” pungkasnya.
- Warga Grobogan Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram
- Kunjungi Lokasi Darurat, Moeldoko Janji Kawal Pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan
- Smartfren Permudah Layanan Aktiviasi Kartu SIM