Pelaku Tawuran Maut di Batang Akui Beraksi Demi Konten dan Eksistensi

Motif tawuran antar geng Batang-Kota Pekalongan yang menewaskan Arya Hardi Putra (21) asal Kelurahan Karangasem Selatan, Kecamatan Batang, ternyata demi eksistensi dan konten.


Hal itu diungkapkan seorang pelaku tawuran maut berinisal FAD (14) saat konferensi pers di Lobi Mapolres Batang. F adalah admin yang membuat akun instagram THE_BOYS_STRES06 untuk cari lawan tawuran. 

"Iya, bikin sengaja membuat akun/admin untuk tawuran, tujuannya untuk tawuran, sama bikin konten. Baru satu kali," kata pelajar asal Kota Pekalongan itu, Kamis (19/1). 

Isi konten instagram THE_BOYS_STRES06 merupakan kegiatan geng tersebut. Mulai dari video saat tawuran, konvoi dengan senjata tajam hingga perang sarung. 

FAD menyebut bahwa banyak geng terdapat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang. Sebutan geng anak muda di dua wilayah itu adalah klan. 

"Bukan satu saja, banyak. Saya taunya cuma banyak klan. Di Batang juga sama banyak (dengan Pekalongan)," ucapnya. 

Pelaku lain, LN, mengakui ikut membacok korban Arya Hadi. Ia berkilah bahwa targetnya membacok lawan hanya untuk melukai bukan membunuh. 

Ia menyatakan tidak tahu korban meninggal saat meninggalkan lokasi tawuran. Alasannya saat meninggalkan lokasi, korban masih hidup. 

"Saya bawa parang pak, (bacok) bagian punggung. Saya yang kedua. Pas itu (korban) masih jalan pak habis itu tak tinggal," tuturnya. 

Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke 3-e KUHP tentang perkara tindak pidana, dengan ancaman 12 tahun penjara.