Sebagian warga Karanganyar yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi, lebih memilih untuk sementara waktu kembali ke Karanganyar. Selain rumah mereka hancur, alasan lain untuk menghilangkan trauma akibat musibah yang menghilangkan ribuan nyawa.
- TPP ASN Pemkot Belum Cair Masih Menunggu Persetujuan Pusat
- Pemkot Semarang Salurkan 1.717 PKH yang Belum Terselesaikan
- Pengerukan Sedimentasi Kali Tawang Mas, Atasi Pendangkalan Rawan Sebabkan Banjir
Baca Juga
Sekretaris daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, sampaikan, sampai saat ini Pemkab Karanganyar masih mendata warga Karanganyar yang terdampak korban gempa yang kembali ke kampungnya. Tujannya agar Pemkab Karanganyar mengetahui langkah apa yang nantinya akan diambil untuk membantu korban bencana.
"Pengecekan dan pendataan, yang terutama masalah pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi," jelasnya, Jumat, (12/10).
Pemerintah berencana memberikan bantuan bagi warga Karanganyar yang mengungsi ke kampung halaman berupa jatah hidup (jadup) selama sebulan.
"Tapi berapa besarannya masih kita kaji dan kita berikan untuk sebulan," terang Samsi.
Awalnya baru ada 6 orang korban bencana Palu yang ke pulang kampung halaman. Karena kondisi pasca gempa semakin sulit, akhirnya beberapa warga perantauan lebih memilih pulang ke Karanganyar hingga kondisi di sana stabil kembali.
Sebelumnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Transmigrasi Koperasi dan UMKM, Waluyo Dwi Basuki, mengatakan, pihaknya akan menawarkan transmigrasi bagi ke enam warga yang sebelumnya bekerja di proyek perumahan di Palu.
Nanti akan kita lihat perkembangannya. Jika memang berkenan, maka akan kita daftarkan untuk mengikuti program transmigrasi," ucap Basuki.
- Pemerintah Jateng Mendukung Dan Ajak Generasi Muda Kembangkan Pertanian Modern
- Butuh Dua Minggu Pasang Tiang Pancang Jembatan Nogososro
- Komisi B DPRD Jateng Cari Pilot Project Pengentasan Kemiskinan