Pemkab Purbalingga Belajar Tips dan Trik Pengelolaan Sampah di Banyumas

Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) berkunjung ke Kabupaten Banyumas, Jum'at (2/12) di Ruang Jaka Kaiman, Kompleks Pendopo Sipanji, Banyumas.


Kunjungan ini bermaksud untuk menimba ilmu terkait dengan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas.

"Kita ketahui bersama bahwa Pemerintah kabupaten Banyumas ini merupakan pemerintah yang sukses bahkan saat ini menjadi pilot project di beberapa kabupaten/kota kaitan sampah," kata Bupati Tiwi.

Sedangkan Purbalingga, kata Bupati masih dalam tahap berjuang untuk menemukan solusi yang tepat terkait penanganan sampah. Salah satu yang sudah dilakukan yakni pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) secara bertahap, namun hal ini akan membutuhkan anggaran yang besar.

"Nah pada kesempatan ini kami ingin belajar dan tentunya meminta tips and trick. Gimana ceritanya Pemkab Banyumas bisa sukses dalam jangka waktu yang singkat untuk menangani permasalahan sampah," katanya.

Rombongan diterima oleh Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein didampingi OPD terkait. Ia memberikan sejumlah saran ke Pemkab Purbalingga, salah satunya dengan menyediakan hanggar atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse and Recycle (TPS3R).

"Harus dibangunkan PDU (pusat daur ulang) besar, TPS3R atau hanggar, minimal 1200 meter persegi. Untuk menampung sampah dengan kapasitas 25-30 dump truck per hari maka perlu dibangun empat unit," kata Bupati Husein.

Di dalam hanggar masing-masing minimal disediakan mesin Bag Conveyor (pemilah sampah manual) dan Gibrig (mesin pencuci sampah plastik). Secara keseluruhan peralatan nilainya hanya Rp300 juta, sedangkan bangunan mencapai Rp1,2 miliar.

Melalui alat-alat tersebut, baru Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengelola sampah akan mendapatkan penghasilan.

"Sumber penghasilan KSM itu dari penjualan sampah high value, seperti plastik, kresek, plastik kemasan, botol plastik. Dengan pemasukan delapan truk sampah per hari, di Banyumas mereka mendapatkan penghasilan Rp30 juta per bulan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko SH mengungkapkan Pemkab Purbalingga berkomitmen mengadopsi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di Banyumas. "Kami sebenarnya sudah merintis sistem ini hanya saja kami belum memiliki peralatan canggih yang dimiliki Banyumas," katanya.