Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan akan menyiapkan sebuah wadah kreativitas bagi para siswa SMK agar bisa membentuk diri untuk menjadi seorang pengusaha atau enterpreneur. Nantinya akan dibuat sebuah program atau kegiatan yang isinya karya-karya siswa SMK untuk dipamerkan kepada khalayak.
- Pemerintah Wajib Mengupayakan dan Memenuhi Hak Anak
- SMK Muhammadiyah Kutowinangun 'Ciptakan Ide, Wujudkan Mimpi"
- Pelantikan Pengurus Pramuka Peduli Kwarran Pituruh Purworejo
Baca Juga
Hal ini tercetus usai beberapa kali melihat pitensi siswa SMK dengan berbagai karya yang dipamerkan diberbagai acara salah satunya saat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar acara fashion show di Pasar Johar beberapa waktu lalu. Nantinya akan ada program-program yang bisa mengasah kemampuan para siswa.
“Saya sudah tidak asing lagi kegiatan yang dilakukan anak-anak kita di SMK negeri khususnya SMK Negeri 6. Beberapa waktu lalu, kami bersama dengan Disdik Provinsi melakukan kegiatan di pasar johar. Begitu melihat kegiatan HUT SMKN 6, kami terbesit menggelar kegiatan untuk siswa-siswi,” kata Ita, sapaan akrabnya, Rabu (1/2).
Ita melihat saat perayaan HUT SMK N 6 ini misalnya, banyak sekali penampilan dan pameran dari masing-masing jurusan seperti bartender, kuliner, desain, handicraft, fashion, hingga Make up Artist. Melalui kemampuan para siswa inilah, Ita ingin menyiapkan sebuah wadah yang bisa menampung kreativitas anak-anak muda sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat pelantikan Walikota, kemarin.
“Saya terbesit apa yang disampaikan Pak Ganjar saat pelantikan untuk memberi wadah anak-anak muda. Kami terbesit mengadakan kegiatan, misalnya di Kota Lama khusus menyambut Hari Pendidikan Nasional atau Sumpah Pemuda. Sehingga, anak-anak muda khususnya sekolah menengah kejuruan nanti saat lulus bisa jadi entepreneur,” bebernya.
Sleian sebuah program atau kegiatan, pihaknya juga ingin menyiapkan sebuah tempt untuk memamerkan karya anak-anak dan juga bisa dijual sehingga para siswa juga bisa belajar berwirausaha.
”Kami bisa kolaborasikan di Bulu Krestif, Semarang Krestif Galeri, atau Pasar Johar. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan pengalaman lebih luas,” tuturnya.
Produk dari para siswa kejuruan ini juga bisa dimasukkan dalam e-katalog. Tujuannya agar para siswa semakin semangat membuat karya karena apa yang mereka buat bisa menghasilkan uang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengaku senang dengan rencana yang diajukan oleh Ita, agar bisa mewadahi siswa SMK. Bahkan dalam kurikulum merdeka, sisi kolaboratif sangat diperlukan untuk perkembangan siswa. Saat ini kolaborasi tidak hanya antarsiswa melainkan antarsekolah.
“Kami menggagas kolaborasi antarsekolah. Misalnya, kuliner di sekolah satu dengan kuliner sekolah lain, bar tender dengan bar tender, dalam sebuah event. Kami senang. Hal demikian bisa dikolaborasikan,” ujar Uswatun.
Namun ia meminta agar setiap kegiatan ga G dilakukan para siswa tetap harus em jaga integritas dan mengusung sekolah gratis dengan menggunakan biaya operasional sekolah (BOS) untuk membiayai semua kegiatannya.
Sementara itu, Kepala SMKN 6 Semarang, Almiati menambahkan jika pihak sekolah mengaku sangat senang jika memang nantinya ada wadah khsuus untuk karya-karya siswa SMK yang bisa dijadikan tempat untuk berkreasi. Ia menilai para siswa memang memiliki potensi dan bakat yang sangat luar biasa namun kadang tidak tersalurkan.
“Dalam rangka HUT kami adakan gelar karya pameran supaya bakat tersalurkan, potensi mereka ada. Kalau dilihat Ibu Wali Kota, Ibu Kadinas, anak-anak senang dan termotivasi untuk berkreasi,” jelasnya.
- Sekolah di Semarang Kembali Belajar Daring
- Hendi Dukung Rumah Aira Kuatkan Semarang Sebagai Kota Ramah Anak
- Vaksinasi Pelajar Jadi Syarat Sekolah Tatap Muka di Demak