Pengelola Pusat Perbelanjaan Keberatan Tutup Dua Hari

Keputusan penutupan mall selama dua hari dalam gerakan Jateng di Rumah Saja yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 6-7 Februari 2021dinilai sangat memberatkan pihak mall di Kota Semarang.


Keputusan penutupan mall selama dua hari dalam gerakan Jateng di Rumah Saja yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 6-7 Februari 2021dinilai sangat memberatkan pihak mall di Kota Semarang.

Mall Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni mengaku, keberatan atas kebijakan terkait penutupan mall selama dua hari.

Pasalnya, tingkat kunjungan mall saat pandemi tida menunjukkan kerumunan massa yang signifikan.

"Data base penghitungan kami menunjukkan arus masuk dan keluar pengunjung tiap jam hampir sama, antara 10-12%. Pelaksanaan protokol kesehatan di mal juga selalu konsisten," jelas Ani yang juga Ketua DPD APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia), Jawa Tengah, melalui siaran persnya, Kamis (4/2).

Pihaknya sepenuhnya mendukung upaya pemerintah dalam rangka menurunkan angka pertumbuhan kasus baru Covid-19 di Kota Semarang. Namun penutupan mall selama dua hari di saat akhir pekan dinilai merugikan.

Meski berat, kata Ani, Mal Ciputra tetap mengikuti aturan pemerintah dengan tidak beroperasi pada tanggal 6 dan 7 Februari.

"Besar harapan kami para pengelola, kebijakan yang diambil pemerintah terkait pencegahan penularan ini bisa dikaji ulang dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi di daerah tersebut serta evaluasi implementasi pelaksanaan protokol kesehatan yang sudah berjalan. Jadi tidak serta-merta menutup total kegiatan usaha," harapnya.

Selain itu, setelah PPKM Jilid II ini, para pengelola mal di Kota Semarang juga berharap operasional bisa normal lagi, tidak dibatasi hanya sampai pukul 20.00.

"Harapan kami, nanti setelah PPKM selesai, jam operasional bisa normal lagi," pungkasnya.