Pengusaha Truk: Selain Mahal, Susah Cari Montir Di Tol Trans Jawa

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia ( Aptrindo ) Jateng menilai tarif golongan V untuk kendaraan jenis truk  terlalu tinggi.


Hal itu diungkapkan langsung oleh  Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Aptrindo Jateng.

"Banyak pemilik truk menyerahkan sepenuhnya kepada sopir sebagai mitra kerja untuk menentukan sendiri rute yang akan dilaluinya dalam rangka mengantar barang muatan, karena sebagian besar dari kami memberlakukan sistem bagi hasil dengan sopir," katanya pada RMOLJateng, Sabtu (9/2/2019).

Ia menjelaskan, mayoritas pemilik barang tidak begitu peduli dengan waktu tempuh.

Sehingga, mereka pun tidak bersedia menambah ongkos muat sebagai tambahan agar barangnya bisa lebih cepat tiba, jika dibawa lewat jalan tol.

"Hanya beberapa jenis muatan yang ada closing time-nya seperti barang export import, buah dan sayuran saja yang sudah banyak menggunakan jalan tol," tambahnya.

Selain tarif tol yang dianggap terlalu tinggi, juga masih ada faktor lain yang membuat banyak sopir truk masih enggan menggunakan jalan tol trans Jawa.

Seperti repotnya perbaikan truk, jika terjadi kerusakan di dalam jalan tol, karena belum adanya montir, service center dan toko yang menjual suku cadang atau ban di dalam jalan tol.

Selain itu juga diduga banyak peristiwa pembegalan truk justru bermula dari rest area. Para begal masih menjadikan rest area sebagai tempat favorit untuk memulai aksinya.

"Mungkin malah ada baiknya jika tidak semua truk memilih menggunakan jalan tol, karena hal itu tidak akan membuat jalan tol terlalu padat," jelas Bambang.

Truk terpecah menjadi dua, ada yang lewat jalan tol, ada pula yang tetap menggunakan jalan arteri seperti yang sudah berjalan selama ini.

"Bukankah selama ini pemerintah juga sering kerepotan melarang truk masuk jalan tol pada waktu-waktu tertentu?," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendukung truk logistik yang melintasi tol Trans Jawa diberikan diskon khusus.

Hal tersebut penting agar para sopir truk logistik tidak keberatan dan kembali beralih ke jalur Pantura sehingga proses pengiriman logistik semakin cepat.