Penjara Ekuador Jadi Ajang Perang Antargeng, 79 Tahanan Tewas

Perang geng di empat penjara di Ekuador yang terjadi sejak Selasa (23/2) menimbulkan korban yang tidak sedikit. Jumlah total narapidana yang tewas sampai dengan Rabu (24/2) tercatat sebanyak 79 orang. Peristiwa itu tercatat sebagai kekerasan paling berdarah dalam sejarah penjara negara itu.


Perang geng di empat penjara di Ekuador yang terjadi sejak Selasa (23/2) menimbulkan korban yang tidak sedikit. Jumlah total narapidana yang tewas sampai dengan Rabu (24/2) tercatat sebanyak 79 orang. Peristiwa itu tercatat sebagai kekerasan paling berdarah dalam sejarah penjara negara itu.

Polisi menempatkan pasukannya di pusat-pusat penahanan di kota Guayaquil, Cuenca, dan Latacunga, di mana geng-geng itu bertempur dengan senjata buatan tangan.

Menteri Dalam Negeri Patricio Pazmiño mengatakan, perkelahian itu telah diatur dan terkoordinasi.

Kepala Sistem Penjara Ekuador (SNAI), Jenderal Edmundo Moncayo, mengatakan, kekerasan dipicu oleh persaingan memperebutkan kepemimpinan di masing-masing penjara itu, setelah bos geng terkemuka dan paling ditakuti bernama Los Choneros, tewas.

Bos Jorge Luis Zambrano dibunuh pada bulan Desember di sebuah pusat perbelanjaan di kota pelabuhan Manta di provinsi Manabi. Dia ditembak mati di kafetaria, hanya beberapa bulan setelah dia dibebaskan dari penjara.

"Berkat tindakan yang dilakukan antara lembaga ini dan pihak polisi, saat ini semuanya aman terkendali," kata Moncayo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Kantor Berita RMOL.

Dia mengatakan, tidak ada stafnya yang terluka. Korban tewas dalam pertempuran semuanya adalah tahanan.

"Kami terus mengumpulkan informasi tentang korban jiwa dan aspek lain yang terkait dengan bentrokan yang muncul," katanya.

Bentrokan berdarah itu membuat keluarga narapidana merasa was-was. Mereka menunggu di luar pagar penjara untuk mendapatkan informasi tentang orang yang mereka cintai.[sth]