Penutupan Lokalisasi Sunan Kuning, DPRD : Jadikan Tempat Itu Tetap Ramai

Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman, SE mendukung penuh penutupan  lokalisasi Sunan Kuning (SK) yang akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2019 oleh Pemkot Semarang.


"Prinsipnya, sepanjang untuk kemajuan dan kemaslahatan Kota Semarang, saya mendukung penutupan lokalisasi Sunan Kuning yang akan dilakukan oleh Pemkot Semarang," ujar Kadarlusman di gedung DPRD Kota Semarang, Kamis (10/10/2019).

Namun demikian, politisi PDI Perjuangan ini tidak sekedar mendukung tapi juga turut berupaya mencarikan solusi pasca penutupan SK.

"Tidak hanya bentuk dukungan tapi harus juga mencarikan solusi bagaimana memberdayakan warga binaan, mengarahkan WPS untuk bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan, dibimbing, dilatih. Apabila ingin pulang kampung juga kita fasilitasi, tali asih harus clear dan lainnya," tanbahnya.

Selain solusi untuk warga binaan, Pilus, panggilan akrab Kadarlusman ini juga harus mencarikan solusi bagi pengusaha-pengusaha yang ada di lokasi.

"Setelah ditutup, pengusaha-pengusaha di lokasi penutupan juga harus dicarikan solusi supaya usahanya tidak mati. Mungkin dulunya tempat itu angker bisa jadi ramai, mungkin dijadikan kampung tematik atau dirubah menjadi wahana apa, intinya di tempat itu tetap ramai, sehingga pengusaha-pengusaha tetap jalan," pungkas Pilus.

Untuk diketahui, setelah melalui proses panjang, akhirnya Pemerintah Kota Semarang menetapkan jadwal penutupan Resos Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning (SK) pada tanggal 18 Oktober 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang Fajar Purwoto, saat melakukan sosialisasi pematangan rencana penutuan lokalisasi Sunan Kuning di Balai RW4, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Selasa (8/10/2019).

Pemerintah Kota Semarang dan warga binaan telah sepakat, penutupan akan dilakukan pada 18 Oktober 2019 mendatang. Untuk tali asih akan dilakukan melalui transfer oleh Bank Jateng pada 10 hingga 15 Oktober dan batas maksimal WPS pulang ke kampung halaman tangga 21 Oktober 2019," kata Fajar Purwoto.