Evakuasi korban bencana banjir bandang dan juga longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) diminta Presiden Joko Widodo untuk dipercepat.
- Breaking News: Ketua MUI Mundur Dari Penjaringan Pilwalkot PDI-P Salatiga
- Pilkada 2024, KPU Solo Siapkan 3 TPS Khusus
- Gebyar Budaya dan Pesta Rakyat Tegal Raya: Tasyakuran Kemenangan Prabowo-Gibran
Baca Juga
Evakuasi korban bencana banjir bandang dan juga longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) diminta Presiden Joko Widodo untuk dipercepat.
Jokowi menyampaikan hal ini dalam jumpa pers virtual di Istana Negara, Jakarta Pusat, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).
"Saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas dibantu Panglima TNI dan Kapolri yang dibantu seluruh jajarannya mengerahkan tambahan personel SAR," ujar Jokowi.
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, penambahan personel ini, menurut Jokowi harus dilakukan. Karena, ada lokasi-lokasi bencana di NTT maupun NTB yang belum bisa diakses atau terisolir karena terdampak bencana banjir bandang dan atau longsor.
"Dan berbagai gugus pulau di NTT, (seperti) di Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau lainnya (dengan penambahan personel SAR) untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, selama satu pekan terakhir cuaca ekstrem akibat siklon tropis seroja telah dirasakan diberbagai daerah di Indonesia, khususunya di Provinsi NTT dan Provinsi NTB yang mengalami dampak paling besar.
Oleh karena itu, Jokowi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan bencana. [sth]
- Surat Suara dan Alat Bantu Coblos Tuna Netra Sampai di Wonogiri
- Politik Jawa Tengah Panas Dingin Jelang Pilkada 2024, Kapolda Ahmad Luthfi: Jangan Dibuat-buat Agar Suasana Kondusif
- Pengamat: 100 Petugas Gugur Jalankan Tugas, Pemilu Serentak Perlu Evaluasi Sistem Pelaksanaan