Perkemahan musim panas anak-anak dari asosiasi pemuda Roter Baum di dekat Dresden Jerman dibatalkan setelah seorang pemimbing kemah dan beberapa anak secara beruntun terinfeksi virus corona dan dirawat di rumah sakit.
- Ratu Elizabeth II Tutup Usia
- Kemlu RI Dalami Kemungkinan Pelanggaran Konvensi Wina Dalam Kasus Penganiayaan Diplomat Nigeria
- "Susi Susanti: Love All" Sukses Pukau Penonton Beijing International Film Festival
Baca Juga
Seperti dikutip dari WSWS pada Sabtu (23/7), perkemahan yang diikuti oleh sekitar 50 anak dari Berlin awalnya dijadwalkan berlangsung selama 10 hari, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Namun, pada Senin 11 Juli, seorang pemimbing kamp harus dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona.
Keesokan harinya, pada 12 Juli, seorang anak juga harus dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona dan tiga anak lainnya dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Di hari yang sama, departemen kesehatan melakukan kunjungan ke kamp. Namun, mereka memutuskan untuk membiarkan kamp berlanjut dan hanya memerintahkan beberapa peraturan kebersihan dasar, seperti pengujian rutin dan mematuhi prokes.
Keesokan harinya, anak lain dirawat di rumah sakit dan departemen kesehatan kembali melakukan kunjungan, namun sekali lagi memutuskan untuk membiarkan kamp tetap berlanjut.
Baru pada 14 Juli, seorang dokter yang bertindak atas nama departemen kesehatan menelepon direktur kamp dan memintanya untuk menutup kamp. Namun hingga Jumat sore (22/7) direktur kamp menyangkal pernyatan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya masih belum mendapatkan perintah.
Wabah ini menyoroti kebijakan kriminal virus corona dari pemerintah federal dan negara bagian, yang sengaja dirancang untuk memungkinkan populasi terinfeksi. Hidup dengan virus adalah mantra dalam politik dan media, yang kini diimplementasikan dengan segala konsekuensinya agar tidak mengurangi keuntungan bank dan perusahaan besar.
Ketika Undang-Undang Perlindungan Infeksi berakhir pada pertengahan Maret, pemerintah Jerman memutuskan bahwa ke depannya cukup perlindungan dasar yang diperlukan. Pada bulan April, misalnya, vaksinasi wajib ditolak di Bundestag; pada bulan Mei, karantina dikurangi menjadi lima hari; dan pada akhir Juni, pengujian gratis untuk virus corona juga disetop.
- Pengamat Hubungan Internasional Nilai Peristiswa Bom Bunuh Diri Sarat Pesan
- Retno: Indonesia Dukung Penuh AICHR Proteksi HAM Di ASEAN
- Ada Delegasi Walk Out, Tak Surutkan Presiden Prabowo Lantang Suarakan Perdamaian