Permintaan Tinggi, Pedagang Masker Eceran di Salatiga Keluhkan Sulitnya Pasokan

Pedagang masker eceran di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga, Kamis (21/12).
Pedagang masker eceran di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga, Kamis (21/12).

Pascapemberitaan kasus COVID-19 kembali muncul di Indonesia, pedagang masker eceran kembali marak di Salatiga, Kamis (21/12). Bahkan kini permintaan masker yang tinggi, memicu pasokan barang sulit ditemui.


Seperti pengakuan Ari (40) warga Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Memanfaatkan mobil mini-busnya, Ari menyulap menjadi tokoh masker berjalan.

"Saya berjualan musiman. Jual masker sejak COVID-19 pertama muncul, sekarang kembali jualan karena tahu ada kasusnya naik lagi," ungkap Ari.

Namun, saat awal COVID-19 merebak pasokan masker terasa gampang. Bahkan menjualnya pun murah dan cepat ludes terjual.

Kondisi saat ini berbeda jauh. Terang-terangan Ari mengaku mengalami kesulitan untung mendapatkan stok dagangannya. Bahkan, nilai jual pun kini cukup mahal.

"Rata-rata masker sekarang mulai dari harga Rp 20 ribuan isi 50 pcs untuk kualitas sedang. Padahal dahulu saat awal COVID-19 masih Rp 15 ribuan," akunnya.

Keluhan serupa disampaikan pedangang masker lainnya, Anton (35) warga Tingkir, Salatiga. Anton mengaku harus berburu stok masker ke Tanggerang langsung.

"Di sana banyak memang masker, jadi langsung ke pembuatannya bukan lagi distributor. Jadi mungkin harga cukup mahal saat ini," ujarnya.

Seorang warga Salatiga, Kartika Sari (40) mengaku pembelian masker seperti kebutuhan pokok saat ini.

"Sudah seperti kebutuhan pokok, kayak beli beras. Masker habis harus beli meski untuk persediaan apalagi saat ini kasus Covid kembali muncul," aku Sari.