PM Boris Johnson Enggan Komentari Wawancara Pangeran Harry-Megan

Wawancara antara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah Winfrey yang disiarkan akhir pekan lalu telah memicu beragam reaksi, khususnya terkait dengan dugaan Kerajaan Inggris melakukan rasisme terhadap Meghan dan anaknya, Archie.


Wawancara antara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah Winfrey yang disiarkan akhir pekan lalu telah memicu beragam reaksi, khususnya terkait dengan dugaan Kerajaan Inggris melakukan rasisme terhadap Meghan dan anaknya, Archie.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang ditanya soal wawancara tersebut enggan menanggapi. Alih-alih, ia menyatakan kekagumannya yang tertinggi kepada Ratu Elizabeth II.

"Saya selalu sangat mengagumi ratu dan peran pemersatu yang dia mainkan di negara kami di seluruh Persemakmuran," ujar Johnson kepada wartawan pada Senin (8/3), seperti dikutip Sputnik.

"Sisanya, semua terkait keluarga kerajaan, saya telah menghabiskan waktu untuk tidak mengomentari masalah keluarga kerajaan dan saya tidak berniat untuk melakukannya hari ini," ujar Boris.

Dilansir Kantor Berita RMOL, dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan CBS pada Minggu (7/3), Harry dan Meghan mengungkap kehidupan mereka selama menjadi anggota kerajaan hingga akhirnya keluar dengan fenomena Megxit yang menggemparkan Inggris.

Meghan menyebut, ketika ia mengandung putranya, Archie, anggota kerajaan khawatir seberapa gelap kulit anaknya dan bagaimana rupanya.

"Mereka tidak ingin dia menjadi pangeran atau putri, belum mengetahui apa jenis kelaminnya, yang akan berbeda dengan protokol, dan dia tidak akan menerima pengamanan," ungkap Meghan.

"Juga kekhawatiran dan percakapan tentang betapa gelap kulitnya ketika ia lahir," tambahnya.Ketike ditanya oleh Oprah siapa yang mengatakan hal tersebut, Meghan enggan menyebutkannya.[sth]