Wacana pembentukan poros baru Pilpres 2019 dengan menggabungkan kekuatan Demokrat, PKB, dan PAN akan semakin menyemarakkan pesta demokrasi di Indonesia.
- Dua Bakal Calon Bupati Grobogan Perebutkan Rekomendasi Nasdem
- Komunitas Senam Solo Timur Beri Dukungan Ganjar Jadi Presiden 2024
- Paslon Aaf-Balgies Unggul Telak Di Pilwalkot Pekalongan 2024
Baca Juga
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Veri Muhlis Arifuzzaman menilai positif kemunculan poros baru di luar Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu.
Apalagi, lanjut Veri, jika hanya muncul dua poros dalam pilpres, yakni Jokowi melawan Prabowo sebagaimana Pilpres 2014 lalu, maka pemenangnya akan mudah ditebak. Jokowi memiliki peluang besar untuk menang melawan Prabowo.
"Jadi munculnya calon alternatif itu justru bagus bagi kesemarakan demokrasi," ungkap direktur Konsepindo Research and Consulting itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (15/3).
Menurutnya, kehadiran poros baru ini akan menjadi ancaman serius bagi Prabowo Subianto dalam mendulang suara. Pasalnya, besar kemungkinan poros baru ini juga menginginkan dukungan kalangan Islam di 2019. Hal yang sama juga menjadi target dari Prabowo untuk mengalahkan Joko Widodo.
"Tentu bagi Prabowo akan jadi ancaman," tukasnya.
- Mantap Maju Pilkada Bupati Demak, Edi Sayudi Resmi Daftar Di Nasdem Dan PKB
- Kumpulkan 6 Pilar, Kapolda Jateng: Pemilu Damai Perlu Cooling System
- Ganjar: Ara Memang Dekat dengan Pak Jokowi