Wacana pembentukan Poros Partai Islam yang diisi oleh partai-partai politik berbasis massa Islam sulit terwujud jika Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB tidak ikut berhimpun.
- GBB Upayakan Kesejahteraan Ribuan Buruh Lewat Kartu Benefit Ganjaran
- Pantun Pj Bupati Karanganyar Sambut Kapolda, Sinyal Pilgub?
- Cerita Ahmad Ridhowi dan Umi Farida, Anak Bakul Pindang yang Jadi Anggota DPRD Pekalongan
Baca Juga
Wacana pembentukan Poros Partai Islam yang diisi oleh partai-partai politik berbasis massa Islam sulit terwujud jika Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB tidak ikut berhimpun.
Pakar hukum tata negara yang juga pemerhati politik, Refly Harun berpandangan, selama ini partai besutan Muhaimin Iskandar itu lebih suka menjalin kerjasama dengan partai nasionalis ketimbang membangun poros Islam.
"Selama ini kita tahu bahwa PKB itu lebih suka dengan partai-partai yang bercorak nasionalis," kata Refly dalam video Youtube miliknya, berjudul "Poros Islam Dukung Anies di 2024", Sabtu (17/4).
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, dengan tidak hadirnya PKB, Poros Islam akan sulit terwujud lantaran Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah menjajaki Poros Islam tak memenuhi syarat jumlah minimal kursi.
PKS memiliki 50 kursi, sementara PPP hanya 19 kursi. Untuk bisa mengajukan pasangan capres dan cawapres, butuh minimal 115 kursi di DPR.
"Harus ada PKB-nya, padahal kita tahu yang paling sulit itu PKB," tandas Refly. [sth]
- Politisi PKS: Apa Kabar Kasus RS Sumber Waras?
- Skenariokan Perpanjangan PPKM Darurat Tanpa Restu Jokowi, Sri Mulyani Blunder Besar
- PKS Salatiga Targetkan 6 kursi legislatif DPRD Kota Salatiga