RSUD Batang: Kami Tak Pernah 'Covid-kan' Pasien Meninggal

Jajaran manajemen RSUD Kalisari Batang turut angkat bicara soal isu rumah sakit 'mengcovidkan' pasien meninggal.


Jajaran manajemen RSUD Kalisari Batang turut angkat bicara soal isu rumah sakit 'mengcovidkan' pasien meninggal.

Seksi Pelayanan Medik dan Non Medik, dr Nur Hidayati menjelaskan proses penanganan pasien di rumah sakitnya.

"Semua pasien yang masuk selalu diupayakan untuk menjalani tes usap," jelasnya di ruangannya, Rabu (7/10/2020).

Ketika pasien meninggal, pihaknya mengusahakan hasil tes usal keluar secepat mungkin.

Jika hasil tes usap positif, maka jenazah pasien meninggal harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

Yati, sapaan akrabnya, menambahkan jika negatif maka pihak keluarga dibebaskan mengambil jenazah.

"Bagaimana jika hasil tes usap tidak kunjung keluar? Jika pasien masuk dalam kategori probable Covid-19, maka diusahakan memakai protokol Covid-19," ujarnya.

Yati mengakui tidak sedikit pihak keluarga yang menolak jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Namun, pihak rumah sakit sejak awal menjelaskan kondisi pasien meninggal dengan status probable.

"Kami jelaskan, jika sudah dimakamkan hasilnya baru keluar, maka ada beberapa kemungkinan," urainya.

Yati menjelaskan jika akhirnya hasil tes usap negatif maka tidak ada masalah.

Hal sebaliknya jika hasil tes usap positif setelah dimakamkan secara normal.

"Seluruh pihak yang hadir di pemakaman harus ditracking. Kalau gitu kan malah jadi susah," tuturnya.

Yati meyakinkan bahwa pihak RSUD Kalisadi Batang selalu menjelaskan kondisi pasien apa adanya pada keluarga.