Raksasa teknologi AS Microsoft mengungkapkan bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah Rusia telah melakukan ratusan serangan siber terhadap Ukraina sejak invasi 24 Februari.
- 586 Titik Kebakaran Hutan Muncul di Yunani
- Dampak Putusan Presiden Trump Terhadap Pembekuan Bantuan Amerika
- Penggemar Foo Fighters Berduka, Taylor Hawkins Meninggal Dunia
Baca Juga
"Peretas Rusia yang didukung negara telah menghancurkan data di beberapa organisasi di Ukraina, sehingga menciptakan kekacauan," kata Microsoft, seperti dikutio dari AFP.
Mulanya, kata Microsoft, kelompok-kelompok peretas yang bersekutu dengan Rusia berencana meluncurkan kekacauan pada awal Maret 2021.
"Mereka membobol jaringan yang nantinya dapat mereka gunakan untuk mengumpulkan informasi medan perang atau untuk memfasilitasi serangan destruktif di masa depan," kata Microsoft lagi.
Serangan siber Rusia berusaha mengganggu akses warga ke informasi yang dapat diandalkan, untuk menggoyahkan kepercayaan warga pada kepemimpinan Ukraina," kata perusahaan itu demikian dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Pencuri Aset Kripto Kembalikan Sepertiga dari Hasil Curian
- Eril Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyelaman
- Prabowo: Masyarakat Hati-Hati Kalau Terima Tawaran Keuntungan