Pengurus Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi) dan Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (Perisai) mengeluarkan pernyataan sikap tidak pernah meminta Jenderal Tito Karnavian untuk mundur dari jabatan Kapolri.
- Karanganyar Masuk Kategori Rendah Sedang Pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu 2024
- Pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Solo Mulai Mendaftar Penjaringan Bacalon Wali Kota
- Menengok Kemiskinan di Jateng Jelang Debat Pilpres, Pengamat : Tak Turun Signifikan
Baca Juga
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh DPP SEMMI dan PERISAI melalui konferensi pers di kantor DPP SEMMI di Jalan Prof. Latumenten Raya, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (26/5).
Ketua Umum SEMMI, Azizi Rois menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pencatutan yang dilakukan oleh oknum tertentu terhadap organisasi sayap Syarikat Islam ini.
"Kami tidak pernah membuat statment seperti itu. Maka dari itu kami meluruskan pemberitaan yang tidak benar," tegas Aziz.
"Apabila diwaktu yang akan datang muncul lagi oknum mengatasnamakan DPP SEMMI dan Perisai yang jauh dari haluan organisasi, maka kami tak segan-segan akan membawanya ke ranah hukum," sambungnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Dia menegaskan, kedepan pihaknya tidak akan segan untuk membawa ke ranah hukum apabila (pencatutan) ini terus berlanjut.
Di tempat yang sama, Komandan Perisai Pusat Saeful menambahkan, bahwa pihaknya justru mendukung kinerja Tito beserta jajarannya untuk bisa mengayomi masyarakat.
"Kami yakin dengan sinergi antara TNI, Polri dan Ormas yang baik, Insya Allah semua gangguan bisa dikendalikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP SEMMI Alam Somadayo dan Sekjen Perisai Abdul Rosyid Walid dalam keterangan tertulisnya meminta Tito Karnavian untuk mundur dari jabatannya.
"Kami meminta Jenderal Tito Karnavian untuk segera mundur dari jabatannya," ucap mereka berdua, Kamis (24/5).
- Nelayan Antusias Sambut Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar Pranowo
- Tak Jadi Nyalon di Pilwakot Semarang, Netizen Tetap Dukung Ade Bhakti
- Yuwanto : Ada Makna Tersirat dari Rembug ‘Ngelakoni, Ngompeni’ Ahmad Lutfhi