Serapan Gabah Petani Rendah Di Bulog, Ganjar Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kebijakan Baru

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan kepada pemerintah pusat membuat kebijakan baru untuk membantu Bulog menyerap gabah petani. Hal tersebut dia sampaikan usai mendapat laporan bahwa serapan Bulog pada gabah petani masih terlalu rendah.


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan kepada pemerintah pusat membuat kebijakan baru untuk membantu Bulog menyerap gabah petani. Hal tersebut dia sampaikan usai mendapat laporan bahwa serapan Bulog pada gabah petani masih terlalu rendah.

"Saya cek gudang Bulog di Klaten. Dari situ saya dapat laporan kalau serapan gabah petani di situ hanya 204.000 ton selama musim panen ini," kata Ganjar, Senin (29/3).

Ganjar menambahkan saat ini Jateng memasuki peeks musim panen raya. Menurut laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan, sejak Januari-Mei ini Jateng sudah surplus 1,6 juta ton.

"Maka penting memastikan gabah petani dibeli dengan harga di atas HPP atau minimal sama dengan HPP," tambahnya.

Lebih jauh, Ganjar mengungkap problem yang ditemukannya adalah mekanisme penyerapan Bulog yang belum mendukung.

Menurut dia, rendahnya penyerapan karena fungsi Bulog yang tidak optimal. Jika dulu Bulog punya program beras miskin (raskin), sekarang program itu tidak ada.

Dia menilai fungsi Bulog agak pincang. Disatu sisi mereka diminta menyerap gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak, hanya untuk stok saja. Apabila beras keluar rutin dari Bulog hanya saat bencana atau operasi pasar (OP).

"Kalau sistemnya ndak dirubah, sudah pasti serapan Bulog nggak bisa bagus. Dampaknya harga petani pasti rendah karena betul-betul menggunakan mekanisme pasar dan diadu dengan pasar," tegasnya.

Butuh terobosan baru kebijakan dari pemerintah pusat terkait hal ini. Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan diharapkan membuat terobosan baru.

"Saya juga kepikiran, kalau pusat tidak melakukan, maka Pemda harus mengambil tindakan. Sepertinya kita harus punya gudang sendiri, mungkin kita yang melakukan fungsi PSO dan mengambil stok agar petani bisa terbantu. Kalau tidak ada saluran keluarnya, ngendonnya akan lebih banyak," pungkasnya.