- Bupati Batang Buka Peluang Tingkatkan Wisata Religi
- Podcast 'Ngopi' Bahas Tuntas 'Smart Budgeting' Dongkrak Desa Wisata
- Wapres Harapkan Revitalisasi Taman Balekambang Bisa Lestarikan Ekosistem Dan Gerakkan Ekonomi
Baca Juga
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Rembang tak akan lagi kesulitan untuk mencari makanan khas kota garam tersebut.
Sebab, pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan menyelesaikan atau menyempurnakan pusat kuliner yang diproyeksikan di bekas bioskop Era di barat perempatan Jaini Rembang Kota itu.
"2024 akan kami anggarkan untuk menyelesaikan atau menyempurnakan pusat kuliner khas Rembang ini. Sehingga masyarakat dari dalam maupun luar daerah ini bisa mampir berkunjung di sini, " tutur Bupati Rembang Abdul Hafidz, Rabu (13/12).
Hafidz juga menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melengkapi fasilitas toilet di sentra kuliner ini. Sehingga pengunjung bisa lebih merasa nyaman.
Ia yakin jika penjual makanan khas Rembang mempunyai tempat yang tersentral akan menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung dapat dengan mudah memilih menu masakan khas Kota Garam ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, M.Mahfudz menambahkan sebelumnya di lokasi itu ada 15 pertokoan dengan tujuh orang pemilik. Namun sekarang pihaknya hanya memperbolehkan satu pedagang satu lapak.
"Dari 15 kios ini , dulu yang punya ada 7. Sekarang satu orang kami berikan satu tempat, walaupun dulu punya 2 , punya 3 , agar ada pemerataan, " jelasnya.
Ia berharap nantinya kios -kios di sentra kuliner ini bisa menjual bermacam masakan khas Rembang. Seperti sayur mrico, mangut , sate serepeh, lontong tuyuhan dan minuman kawis, siwalan serta kopi.
Manager PT PLN Persero UPT Semarang Novrizal Erdiansyah menuturkan, langkah lebih lanjut menunggu pertemuan dengan Dindagkop dan UKM Rembang. Harapannya BUMN ini bisa membantu pengembangan sentra kuliner ini.
"TJSL ini tiga tahun berturut-turut PLN bertemu dengan Dindagkop dan UKM, alhamdulillah kata Bupati menjadi embrio sentra kuliner. Kami menunggu proposal dari dinas perdagangan ini kami coba evaluasi lagi, mudah-mudahan bisa berkelanjutan agar manfaatnya bisa lebih besar lagi," pungkasnya.
- Pemkab Rembang Tunggu Persetujuan Pusat Lokasi Untuk Sekolah Rakyat
- Warga Dresi Kulon Rembang Protes Pencemaran Udara Dari Pabrik Garam
- Durian Rembang Dari 21 Desa Siap Ikut Lomba