Takut Ditangkap, Pelaku Sembunyi di Tambak

Pelaku pembunuhan Rifa'i (23) warga Gang Janjan, Mangkang Wetan Kecamatan Tugu bersama YA alias L (15) selama pelarianya usai membunuh Metha Novita Handayani (38) warga Perumahan Bukit Delima B 9 No 17 RT.  03 RW. 08 Kel. Bringin Kec. Ngaliyan Kota Semarang Kamis (1/3) lalu bersembunyi di tengah tambak kawasan Tugurejo Semarang


Selama dua hari pula Rifai bersama L harus bertahan hidup menghindari kejaran Polisi yang memburunya. Untuk makan, Rifai mencari celah untuk mengambil di rumah saudaranya yang tak jauh dari tambak

"Sebenarnya saya mau menyerahkan diri pak, tapi takut, saya putuskan untuk bersembunyi di tambak," ungkap Rifa'i dihadapan Kapolrestabes Semarang Kombes Abioso Seno Aji.

Dua malam bersembunyi, kedua pelaku ini memutuskan melarikan diri dengan menggunakan perahu motor milik saudaranya menuju perairan di Banjir Kanal Barat.

"Dari Banjir Kanal Barat saya menuju stasiun Poncol untuk pesan transportasi online menuju Banyumanik," imbuh Rifa'i.

Sementara itu pelaku YA alias L mengakui bahwa dirinya sempat curhat pada kekasihnya kalau sering dimarahi oleh almarhum Metha pada saat bekerja sebagai pembantu.

"Setiap saya dijemput ama pacar,  bu Metha selalu nyumpahin saya dan berkata gak enak makanya saya curhat ama Rifa'i," ungkap YA.

Dari keterangan Rifai juga diperoleh keterangan bahwa perencenaan pembunuhan dilakukan sehari sebelumnya. Nasi sudah menjadi bubur, dihadapan Kapolrestabes, Rifa'i mengaku sangat menyesal dan meminta maaf atas apa yang dilakukan terhadap Metha.

"Saya menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban. Saya siap betanggung jawab dan saya siap dihukum baik hukuman dunia maupun hukun Tuhan," ujar Rifa' i dengan mata berkaca -kaca.