Kabar duka datang dari Izzat al-Douri, seorang tangan kanan mendiang pemimpin Irak Saddam Hussein. Buronan pemerintah AS itu dikabarkan meninggal pada Senin (26/10) waktu setempat.
- Nelayan AS Tangkap Ikan Aneh Bergigi seperti Manusia
- Ratu Elizabeth II Kirim Ucapan Selamat Atas 73 Tahun Berdirinya Korea Utara
- AS Siapkan 3.000 Tentara untuk Evakuasi Kedutaan di Kabul
Baca Juga
Kabar duka datang dari Izzat al-Douri, seorang tangan kanan mendiang pemimpin Irak Saddam Hussein. Buronan pemerintah AS itu dikabarkan meninggal pada Senin (26/10) waktu setempat.
Kabar kematiannya disampaikan oleh putri Saddam, Raghad Saddam Hussein, di akun Twitter pribadinya dikutip dari Kantor Berita RMOL.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua warga Irak dan semua pengagumnya (Douri) di dunia Arab dan di seluruh dunia," tweet Raghad Saddam Hussein, bersama dengan foto Douri dan ayahnya, yang dihukum dan digantung pada 2006, seperti dikutip dari AFP, Senin (26/10).
Setelah penangkapan Saddam pasca invasi yang dipimpin AS ke Irak tahun 2003, jenderal kurus berambut merah itu tetap menjadi 'Raja Klub' di tumpukan kartu tokoh-tokoh rezim yang dicari di Washington dengan hadiah 10 juta dolar AS untuk kepalanya.
Partai Baath, yang memerintah Irak sampai Saddam digulingkan, mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan kematian Douri yang berusia 78 tahun, tanpa memberikan rincian di mana atau penyebabnya.
Duri dikenal luas dengan julukan 'Manusia Es' karena asal-usulnya yang sederhana sebagai penjual balok es. Sebelumnya dia telah dilaporkan tewas atau ditangkap, namun muncul kembali dalam pesan audio atau video. Pada 2016, rekaman yang tidak diautentikasi menunjukkan Douri memuji Al-Qaeda dan kelompok jihadis ISIS. Mantan anggota Baath yang tidak terpengaruh itu dilaporkan memainkan peran kunci dalam pemberontakan setelah invasi.
Douri naik menjadi orang nomor dua di Dewan Komando Revolusi rezim Saddam yang sangat berkuasa kala itu.
- Indonesia Dinilai Masih Beruntung Saat Hadapi Krisis
- Tidak Ada Pemutakhiran Kasus Insiden Penembakan Migran Indonesia
- Harapan Xi Jinping pada Kanselir Jerman Olaf Scholz Baru
