Toyota telah menjadi topik hangat di media sosial AS, bukan karena prestasinya melainkan keterlibatan dalam pemilihan presiden AS 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden setelah melawan saingannya Donald Trump.
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China
- NASA Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Ratusan Kali Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima
- Visa Petenis Novak Djokovic Dibatalkan Australia
Baca Juga
Kisah keterlibatan Toyota bermula dari sebuah artikel Axios, yang mengutip data dari Citizens for Responsibility and Ethics in Washington (CREW), sebuah badan pengawas nirlaba yang diketuai oleh mantan penasihat Gedung Putih Bill Clinton, Beth Nolan, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Dalam artikelnya, perusahaan Jepang itu dilaporkan telah menjadi donor perusahaan terbesar yabg berada di belakang Partai Republik yang mempertanyakan legitimasi kemenangan Biden di negara bagian tertentu selama pemilihan presiden 2020, seperti dikutip dari RT, Rabu (30/6).
Meskipun banyak perusahaan mempertimbangkan kembali sumbangan mereka setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol, Toyota dilaporkan memberikan 55.000 dolar AS kepada 37 anggota parlemen dari Partai Republik yang memilih untuk tidak menyetujui kemenangan Joe Biden, menurut CREW.
Toyota kemudian menanggapi laporan tersebut dengan memberi tahu Axios: "Kami merasa tidak pantas untuk menilai anggota Kongres hanya berdasarkan suara mereka pada sertifikasi pemilu."
Tanggapan ini dengan cepat membawa perusahaan tersebut ke tren teratas di Twitter. Demokrat dan pendukungnya bahkan bersumpah untuk tidak pernah membeli produk yabg dikeluarkan Toyota.
"Percayalah, pilihan Anda hari ini akan memiliki konsekuensi jangka panjang untuk reputasi Anda dan keuntungan Anda di masa depan," cuit Jon Cooper, salah satu pendiri Koalisi Demokratik Melawan Trump.
Tanggapan lain datang dari akun bernama Helen Kennedy, dia mengatakan: "Mobil pertama saya adalah Toyota Corolla di abad tua. Di abad ini, saya Tidak Akan Pernah Membeli apa pun yang dibuat oleh perusahaan yang menghabiskan uang paling banyak untuk politisi yang terlibat dalam pemberontakan."
"Saya keberatan dengan perusahaan yang mendukung penentang pemilu," cuitnya.
Menanggapi Axios, Toyota mengakui bahwa mereka telah mengevaluasi kembali strategi donasinya.
"Berdasarkan tinjauan menyeluruh kami, kami memutuskan untuk tidak memberikan kepada beberapa anggota yang, melalui pernyataan dan tindakan mereka, merusak legitimasi pemilihan dan institusi kami," kata mereka.
Selain Toyota, daftar donor utama yang disusun oleh CREW termasuk merek besar lainnya, seperti Koch Industries, Walmart, Pfizer, Johnson & Johnson, dan perusahaan tembakau Reynolds American Inc.
- Jet Israel Gempur Wilayah Padat Penduduk di Gaza Selatan
- Drummer Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia
- Tanggap Darurat Gempa Susulan, Pemdes Banyubiru Dirikan Tenda Posko Pelayanan