TPID Jateng Jajaki Kerjasama Antar Daerah

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menjajaki kerjasama antar daerah dalam program pengendalian inflasi.


"Kantor Perwakilan Bank Indonesia di setiap wilayah, sebagai bagian dari TPID, siap menjadi mitra strategis dan memfasilitasi agar kerjasama tersebut dapat berjalan untuk mengendalikan inflasi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dalam siaran rilisnya, di Kota Semarang, Selasa (6/6).

Sebelumnya, TPID Jawa Tengah menerima kunjungan study banding dari TPID Provinsi Sulawesi Selatan dan TPID Provinsi Aceh.

Pada kesempatan ini, terdapat rangkaian agenda focus group discussion, capacity building hingga on site visit guna memperkaya khasanah pengendalian inflasi pangan dilakukan TPID Jawa Tengah.

“Pembahasan utama yang diangkat mengenai penjajakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan di Jawa Tengah dalam program pengendalian inflasi di daerah,” terang dia.

Penerapan KAD, kata dia, dinilai dapat menjadi solusi atas persoalan produksi musiman dan disparitas harga pangan.

Oleh karena itu, kunjungan bertujuan untuk melakukan penjajakan KAD antara TPID Jateng, TPID Provinsi Sulawesi Selatan dan TPID Provinsi Aceh, terutama untuk komoditas bawang merah.

“Dalam kunjungan ke salah satu kelompok tani champion bawang merah di Brebes, selain pemenuhan bibit bawang merah dan replikasi model bisnis hulu-hilir, juga diusulkan aspek kerjasama transfer teknologi penyimpanan stok bawang merah menggunakan mesin controlled atmosphere storage (CAS) serta hilirisasi produk bawang merah berupa bawang merah pasta dan krispi,” kata dia.

Direktur PT Jateng Agro Berdikari (JTAB), Totok Agus Siswanto menyampaikan, perubahan entitas dan fokus bisnis perusahaan menjadi krusial untuk memperluas ruang gerak BUMD pada program-program pengendalian inflasi pangan di Jawa Tengah.

Melalui pertemuan kali ini, kata dia, diharapkan semakin memperkuat sinergi dan koordinasi antar TPID dalam menjaga kestabilan harga pangan secara nasional.

“Sasaran angka inflasi nasional sebesar 3±1% pada 2023 dapat tercapai,” terang dia.