Direktur Direktorat Keamanan, Ketertiban dan Data Siber
(DK2DS) Dr. Teguh Wahyono, S.Kom., M.Cs., memuji Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang serius dalam upaya mitigasi kebakaran.
- Gelar CLASNET, Siswa SMK Negeri 1 Bawang Siap Bersaing di Pasar Internasional
- Kukuhkan 8 Guru Besar, Rektor Undip: Terus Berkarya dan Jaga Integritas
- TKN PSL dan UNDP Indonesia Gandeng UMUKA Solo Tuntaskan Permasalahan Sampah
Baca Juga
Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan sedikitnya, 90 peserta baik dosen dan tenaga kependidikan dari 12 fakultas dan 14 direktorat di lingkungan UKSW mengikuti Pelatihan Dasar Pemadam Kebakaran (Latsar Damkar) Gelombang II.
"Seluruh civitas academica diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk melakukan penanganan pertama jika terjadi kebakaran," kata Teguh Wahyono, usai kegiatan Minggu (1/10).
Diungkapkan dia, bahwa pelatihan Latsar Damkar dimaksudkan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi terjadinya kebakaran.
"Kegiatan dimotori D2KDS ini dilakukan atas kerja sama dengan SBS Fire Protection Yogyakarta," ungkapnya.
Terbagi dalam dua sesi yaitu materi dan simulasi, Latsar Damkar diadakan di Ruang F114 dan Lapangan Basket UKSW.
Ia memastikan, Latsar Damkar diagendakan untuk diadakan secara bertahap.
Dimana, pelatihan ini akan diadakan secara rutin, minimal dua kali dalam satu tahun.
"Kam menargetkan DK2DS untuk berkolaborasi bersama Pusat Studi Manajemen Bencana UKSW," pungkasnya.
Memasuki sesi pemaparan materi, peserta mendengarkan dengan penuh atensi. Tim SBS Fire Protection Gunawan, S.W., menuturkan hal yang menjadi salah satu kunci penting jika terjadi kebakaran adalah tetap tenang.
"Kalau panik biasanya cenderung grusa grusu dan gegabah, akhirnya tidak bisa melakukan penanganan pertama yang seharusnya bisa dilakukan," ujarnya.
Gunawan menjelaskan bahwa APAR biasanya ditempatkan 15 meter dengan jarak APAR lainnya. Namun demikian, jarak juga dipengaruhi oleh tingkat resiko kebakaran suatu bangunan. Pada bangunan dengan tingkat resiko tinggi, APAR dapat berjarak 7 hingga 10 meter saja.
Dan hal yang membuat orang merasa panik jika terjadi kebakaran adalah kurangnya pengetahuan dalam menangani hal tersebut.
"Termasuk di dalamnya, ketidaktahuan cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk memadamkan api," ujarnya.
- Bergerak untuk Berdampak, UKSW dan TelU Siap Berkolaborasi
- Dirjen Pendis RI : Dunia Pendidikan 5.0 Guru Adalah Resource Guide
- Tahun Ajaran Baru 2024 Ini, Unnes Siap Buka Prodi Ilmu Komunikasi