Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES).
- Pemkot Semarang Lakukan Kerjasama Sektor Pendidikan dan Kebudayaan dengan Korea Selatan
- Dinnakerind Demak: Ekonomi Daerah Dan Masyarakat Saling Dukung Butuh Siap Antar Lini
- Cegah Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan, Ganjar: Pasang CCTV di Tiap Sudut
Baca Juga
Kedua lembaga menandatangani perjanjian nota kesepahaman tentang Pembinaan dan Pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Melalui Tridarma Perguruan Tinggi
Saya yakin, UNNES dapat menjadi salah satu pusat pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing nasional dan internasional," ujar Kepala BSN Bambang Prasetya Jumat (26/7) di UNNES, Semarang.
Penandatanganan ini menandakan UNNES sebagai Perguruan Tinggi ke-60 yang menjalin kerja sama dengan BSN.
UNNES memiliki delapan fakultas dan satu program pascasarjana. Diantaranya Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Teknik serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Dengan nota kesepahaman ini, BSN dan UNNES dapat menyinergikan dan mengoptimalkan potensi masing-masing untuk membina dan mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Bambang menilai, sudah saatnya perguruan tinggi menitikberatkan standardisasi dalam Tridarma Perguruan Tinggi.
Sebagai negara berkembang, Indonesia harus siap berkompetisi di era globalisasi. Perkembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, khususnya di bidang akademik, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, para civitas akademika pun perlu memahami standardisasi dan penilaian kesesuaian guna meningkatkan kompetensi diri," paparnya.
Berdasarkan data, saat ini terdapat 22 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Kota Semarang.
LPK tersebut terdiri atas 12 laboratorium penguji, satu laboratorium kalibrasi, satu laboratorium medik, satu lembaga sertifikasi produk, satu lembaga sertifikasi usaha pariwisata, empat lembaga sertifikasi terkait sistem manajemen serta dua lembaga inspeksi.
Dia pun berharap, UNNES dapat berkontribusi nyata dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Semarang.
Mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di kota ini. Misalnya, dengan mengoptimalkan laboratorium, baik SDM-nya maupun sarana dan prasarananya, sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Bambang juga menyerahkan sertifikat akreditasi untuk Laboratorium Kalibrasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES kepada Rektor UNNES, Fathur Rakhman.
Ini merupakan awal yang sangat baik, karena terbukti UNNES sudah siap mengawal standardisasi dan penilaian kesesuaian di Semarang," ujarnya.
Fathur menyatakan, UNNES berkomitmen untuk mengoptimalkan laboratorium yang dimiliki agar dapat bernilai tambah.
Ia pun berharap laboratorium pengujian di fakultas lain juga terakreditasi KAN.
Laboratorium merupakan media yang dapat mendukung aktualisasi diri kami dalam masyarakat. Kami harap, laboratorium uji di fakultas kimia dan biologi juga memperoleh akreditasi KAN, sehingga dapat mendukung riset-riset yang kami lakukan serta bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Jelang Lebaran, 16 Warga Batang Diberi Kursus Gratis Bikin Kue
- Perkuat Jejaring Lintas Kampus, UMKU Bangun Kemitraan Pendidikan Gandeng UMSIDA Jatim