Usai Diresmikan, Patung Bung Karno Jadi Ikon Wisata Kota Lama

Patung Bung Karno yang terletak pada area polder Stasiun Semarang Tawang baru saja diresmikan sore tadi oleh Presiden Indonesia ke-5, Megawari Soekarno Putri secara virtual.


Polder Stasiun Semarang Tawang sendiri berfungsi sebagai pengendali muka air agar tidak terjadi banjir. Keberadaan patung tersebut di tengah-tengah polder juga mempercantik polder Stasiun Semarang Tawang, dan merupakan bagian dari penataan kawasan Stasiun Semarang Tawang.

Patung Bung Karno tersebut memiliki tinggi 14 meter, namun jika dengan alas patung maka tingginya mencapai 18,5 meter.  Alas patung berbentuk segi 8 dan memiliki tinggi 4,5 meter. 

Hal tersebut merupakan simbolisasi bulan dan tahun kemerdekaan Republik Indonesia yaitu bulan Agustus tahun 1945.

Patung Bung Karno tersebut terbuat dari plat tembaga dan kuningan yang dikerjakan oleh seniman asal Bali yang berdomisili di Bandung, Ketut Winata. Pengerjaan dilakukan selama  selama 10 bulan dari 26 Juni 2020 hingga 19 April 2021.

Executive Vice President PT KAI Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada semua pihak hingga patung yang diklaim sebagai patung Bung Karno tertinggi didunia ini bisa selesai pada pertengahan tahun 2021 ini.

Wisnu menyebut patung ini diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru di kawasan kota lama area Stasiun Tawang.

"Harapannya patung ini bisa jadi ikon kota lama dan Stasiun Tawang sehingga bisa menarik pengunjung untuk datang ke Semarang dan menikmati wisata dikawasan Kota Lama," kata Wisnu, Rabu (29/9).

Sementara itu, Komisaris Utama KAI Said Aqil Siroj mengatakan dengan hadirnya patung ini sebagai bukti bahwa KAI peduli dan selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat pengguna kereta api.

"Hadirnya patung Bung Karno ini diharapkan akan memberikan dampak positif serta memberikan nilai tambah barokah serta kontribusi positif bagi pembangunan kota tua sebagai kebanggaan pariwisata kota Semarang dan menambah ikon kota Semarang,” ujar Said Aqil Siroj.