Warga Lereng Gunung Muria Kudus Geger, Tiga Kambing Raib Misterius 

Aparat Babinsa Dawe menunjukkan penggalan kepala kambing saat menelusuri hutan di lereng Pegunungan Muria Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Aparat Babinsa Dawe menunjukkan penggalan kepala kambing saat menelusuri hutan di lereng Pegunungan Muria Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

Warga Desa Ternadi dan Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, geger. Sejumlah kambing hilang secara misterius selama kurun waktu tiga bulan kebelakang. Kondisi ini membuat warga was-was dan khawatir.

Keresahan warga lereng Gunung Muria ini pun langsung direspon cepat aparat gabungan dari Polsek Dawe dan Koramil Dawe. Mereka langsung turun tangan memburu pelaku dan menelusuri kasus tersebut. 

Dari informasi yang diterima RMOLJateng,  raibnya kambing warga kembali terjadi pada Rabu malam (17/4). 

Sang pemilik kambing mengaku sempat mendengar suara hewan ternaknya mengembik pada jam 10 malam. Namun saat dikejar, pelaku berhasil membawa kabur kambing di tengah gelapnya malam serta lokasinya berada di tebing curam.

"Kami bersama TNI-Polri, Linmas dan masyarakat melakukan penelusuran pada malam hari tapi tidak ketemu. Saat pencarian dilanjutkan pada pagi hari, ternyata sudah mendapati kambing dalam posisi sudah terpotong di pinggir sungai," ujar Kapokres Kudus melalui Kapolsek Dawe, AKP Budianto, Jumat sore (19/4). 

Kapolsek Budianto mengaku terkendala lokasi dimana pelaku bersembunyi di tengah hutan. Selain itu kondisi lokasi yang curam dan berada di lereng hutan Pegunungan Muria. 

"Dari tempat kejadian perkara, kami menemukan sebuah gubug yang terdapat sisa potongan tubuh kambing, pepaya dan pakaian. Kami saat ini sudah mempersempit pencarian dan mendapati seseorang yang dicurigai," terang AKP Budianto.

Sementara itu, Babinsa Dawe, Sertu Turikhan yang berada di dekat lokasi TKP mengaku telah menerima sejumlah  informasi dari warga terkait raibnya tiga kambing dalam kurun waktu yang berbeda selama rentang tiga bulan.

"Kita upayakan segera menangkap pelaku. Kita libatkan semua pihak untuk ikut menyisir kawasan hutan yang luas dan kondisinya curam, agar kedepan tidak mendapati kejadian serupa dan tidak membuat warga panik," tandasnya.