Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dikabarkan akan dibuka lagi seperti sedia kala mulai awal Desember 2022. Artinya, wisatawan diperbolehkan naik candi meskipun dalam jumlah yang dibatasi maksimal 1.200 orang.
- Pagelaran Legenda Gua Kreo Dihelat Memukau
- Tak Dilengkapi Wahana Permainan, Pasar Dugderan Ramai Pengunjung
- Saat Jateng Bersholawat, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Ajak Muslim Wujudkan Pilkada Damai
Baca Juga
Sukur Asih Suprojo, dari Direktorat Jenderal Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud dan Ristek, menyebut kabar itu sebagai peluang bagi masyarakat desa wisata di kawasan penyangga Borobudur.
Masyarakat di 20 desa wisata kawasan wisata Borobudur untuk menyiapkan diri menerima "luberan" wisatawan dari Candi Borobudur, dengan meningkatkan kapasitas desa dan budaya yang ada.
"Melalui budaya, identitas desa akan muncul," kata Sukur, saat membuka Lokakarya Penyusunan Travel Pattern Wisata Budaya, Senin (14/11/2022).
Lokakarya yang dikemas secara lesehan itu diikuti 63 peserta dari 20 desa wisata se Kecamatan Borobudur, digelar selama tiga hari (14-16 November 2022). Tampil sebagai narasumber adalah Greg dan Fany dari "Komunitas Kecil Bergerak".
Penyusunan travel pattern, kata Sukur, sebagai bagian dari upaya memajukan kebudayaan desa. Antara lain, melalui pola temu kenali, dan pengembangan, serta pemanfaatan potensi budaya.
"Program itu bisa disebut berhasil jika desa-desa wisata bisa mandiri serta berkelanjutan dalam melaksanakan program yang dulu dapat pendampingan dari kementerian," kata Sukur.
Untuk itu, menurut dia, membutuhkan sinergi dan gotong royong dari jajaran pemerintah pusat hingga desa beserta komunitas budaya yang ada.
Sukur menyebut makanan tradisional bisa diangkat menjadi sarana diplomasi saat menyambut kunjungan wisatawan. Syaratnya, dikemas dengan baik dan khas.
Dia menekankan, geliat wisata budaya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dari sektor UMKM (usaha mikro kecil menengah).
"Hal itu terbukti dengan adanya pasar budaya di sejumlah desa belum lama ini sehingga banyak yang berharap supaya program itu bisa diulang dalam waktu dekat," ujarnya.
Menurut Camat Borobudur, Subiyanto, setiap desa memiliki potensi yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Baik potensi alam atau budaya yang berkembang di masyarakat setempat.
"Yang penting, siapkan wisata yang berkualitas, yang bisa memberi kesan sehingga betah tinggal lebih lama atau akan datang lagi bersama teman-teman mereka," sarannya.
- Menari Bersama Anak Desa, Jepara Bikin Kagum Wamen Giring
- Tips Praktis Gemar Menulis Kisah Kepejuangan
- Berharap Turun Hujan, Warga Blora Gelar Salat Istisqa