WNI di Korsel Siap Sukseskan Pemilu 2019

Pemilu baru akan berlangsung setahun lagi. Namun, masyarakat Indonesia yang bermukim di Korea Selatan telah siap menyukseskan hajatan tersebut.


Langkah awal telah dilakukan dengan dilantiknya Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)  Korsel  dan 3 orang sekretariat yang dilanjutkan dengan penandatangan Pakta Integritas di Aula KBRI Seoul, Sabtu malam (24/3).

Setelah diambil sumpah oleh Dubes RI Seoul Umar Hadi, PPLN yang diketuai oleh Huda Ulinuha dengan enam anggota lainnya langsung tancap gas melakukan berbagai koordinasi persiapan.

Dubes Umar Hadi berharap PPLN dapat bekerja dengan optimal sehingga prosentase jumlah WNI yang menggunakan hak pilihnya dapat maksimal.

"Yang penting bagaimana PPLN bekerja keras dan punya integritas sehingga kepercayaan seluruh WNI yg berada di Korsel dapat tumbuh," pesan Dubes seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Kesuksesan penyelenggaraan Pemilu yang akan datang, selain ditentukan dengan  penyelenggaraan yang baik, aman, dan dengan jumlah pemilih yang maksimal, akan menunjukkan kedewasaan berdemokrasi.

"Intinya adalah bagaimana semua pihak penyelenggara Pemilu, termasuk juga Aparatur Sipil Negara yang bertugas di KBRI Seoul, dapat memegang kode etik dan kejujuran serta tidak mempengaruhi orang lain agar terciptanya Pemilu yang jujur dan  adil," demikian ungkap Dubes.

Untuk menunjang hal tersebut, Dubes Umar sekaligus juga telah meluncurkan WA Center KBRI Seoul yang akan mempermudah WNI di Korsel melakukan pemutakhiran data melalui aplikasi Whatsapp. Sistem ini akan terintegrasi dengan sistem pelayanan dan perlindungan WNI yang ada.

"Kini, update data diri  semudah kirim foto selfie," pungkas Dubes Umar.

Masyarakat Indonesia yang bermukim di Korsel saat ini  sebagian besar merupakan Pekerja Migran. Dalam catatan KBRI Seoul, terdapat setidaknya 40.000 WNI. Sebanyak lebih dari 30.000 WNI datanya relatif lengkap dan mempunyai hak pilih dalam pemilu 2019 mendatang.

PPLN wilayah Korsel diketuai oleh Huda Ulinuha dengan anggota Dedi Setiawan, Rosiana Safitri, Rosyeline Tinggi, Saudaranta Tarigan, Wawan Budiarto dan Heru Wibowo.