Sebanyak 11.746 anak usia 0 sampai 7 tahun menjadi sasaran pemberian vaksin polio pada Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub Pin) Polio di Kota Magelang tahun 2024.
- Dinas Kesehatan Kota Semarang Prediksi Puncak Covid-19 akan Terjadi Akhir Februari
- Kadinsos Upayakan Segera Tangani Bayi Kembar Kelainan Jantung di Grobogan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Istikomah menjelaskan, Sub Pin Polio adalah imunisasi sebagai respons karena adanya outbreak atau kejadian luar biasa (KLB). Menyikapi kemunculan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Madura, Jawa Timur dan di Klaten, Jawa Tengah.
Dia menegaskan, Indonesia telah dinyatakan bebas Polio beberapa tahun lalu. Tapi adanya kasus di Pamekasan dan Klaten tersebut pemerintah menggelar Sub Pin Polio ini untuk mencegah meluasnya KLB.
"Anak-anak harus dilindungi, berapapun anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan, tetap diupayakan oleh pemerintah, mereka harus diberi perlindungan khusus, untuk pencegahan primer terhadap penyakit ini," papar dIstikomah, pada kick off Sub Pin Polio di Kelurahan Kramat Selatan, Senin (15/1).
Sub Pin Polio dilaksanakan serentak di Jawa Timur, DIY dan Jawa Tengah. Di Kota Magelang, dijadwalkan untuk semua sasaran melalui Puskesmas, Posyandu, Pos PAUD/TK/SD. Pihaknya berharap seluruh stakeholder, orangtua, dan masyarakat turut serta dan mendukung gerakan ini untuk melindungi generasi bangsa.
"Tetapi, apa salahnya jika kita njagani. Karena Klaten adalah salah satu tetangga kita, bukan tidak mungkin apabila terjadi penularan. Kita ketahui bersama virus polio ini beresiko tinggi terhadap penularan kepada anak usia 0-7 tahun," ujar Wakil Wali Kota Magelang, KH M Mansyur.
Namun, menurut Mansyur, pencegahan polio tak hanya dengan imunisasi, tetapi juga dapat dilakukan dengan memastikan kebersihan. Baik kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebersihan diri, maupun kebersihan lingkungan.
Masyarakat perlu memastikan untuk buang air besar di jamban sehat. Oleh sebab itu, virus itu bisa menyebar di lingkungan sekitar melalui feses. Kondisi kesehatan lingkungan buruk dapat mempercepat penyebaran virus.
"Mari bersama-sama menjaga hidup sehat. Ingat kebersihan sebagian dari iman. Jika lingkungan kita bersih Insya Allah hidup kita menjadi sehat dan anak yang sehat harus bebas penyakit, memiliki status gizi yang baik, hidup di lingkungan sehat dan mendapat pendidikan yang berkualitas," katanya.
- Astaga, PMI Batang Tombok Biaya Kantong Darah Rp5,2 Miliar Sejak 2019
- Diperlukan Antisipasi dan Kebijakan Cegah Ancaman Demensia
- Waspadai Penyebaran PMK, Dispertan PP Karanganyar Pantau Lalu Lintas Perdagangan Hewan