Akun Twitter Yang Menginginkan Kematian Trump Ditangguhkan

Kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terpapar Covid-19 menuai beragam reaksi.


Kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terpapar Covid-19 menuai beragam reaksi.

Ada yg berharap cepat sembuh dan tak sedikit pula mendoakan kematiannya dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Twitter pun mengatakan akan menangguhkan pengguna yang secara terbuka menggunakan platform tersebut untuk menuliskan soal harapan kematian Trump.

Raksasa media sosial Twitter telah memperingatkan mereka dapat menangguhkan pengguna atau memaksa pengguna untuk menghapus tweet karena komentar semacam itu akan melanggar kebijakan perilaku kasarnya.

Dengan kata lain: Anda tidak dapat men-tweet bahwa Anda berharap Trump meninggal karena Covid-19.

Konten yang menginginkan, mengharapkan, atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera tubuh yang serius atau penyakit fatal terhadap seseorang adalah melanggar aturan kami," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (3/10).

Sesuai dengan kebijakan perilaku penyalahgunaan Twitter, konten terlarang itu mencakup "harapan seseorang meninggal akibat penyakit serius".

Pengguna diharuskan menghapus tweet yang melanggar itu, dan selama itu pengguna tidak bisa menggunakan akunnya untuk menulis sesuatu kecuali 'hanya baca'.

Bagi pengguna yang telah melakukan pelanggaran seperti itu sebelumnya, mereka mungkin menghadapi penangguhan yang lebih panjang, bahkan permanen.

Trump saat ini sedang dirawat di Walter Reed Medical Center, di mana dia akan menjalani karantina dan perawatan. Trump menggunakan helikopter militer Marine One ke rumah sakit, berangkat pada Jumat (2/10) waktu setempat, di mana dia diperkirakan akan tinggal selama beberapa hari, menurut juru bicara Gedung Putih.

Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang jelas yang berpotensi menyebabkan kerusakan dunia nyata," kata seorang perwakilan Twitter.