Atasi Kemiskinan dan Tingkatkan Mitigasi Bencana Demi Masa Depan Bangsa

Upaya pengentasan kemiskinan dan mitigasi bencana dengan baik harus terus ditingkatkan untuk memastikan anak-anak menerima hak-hak dasar mereka yang terancam faktor kemiskinan dan perubahan iklim ekstrem. 


"Berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan satu keluarga tidak semata memberi tambahan secara ekonomi, lebih dari itu juga meningkatkan terpenuhinya hak-hak dasar anak untuk tumbuh kembang dengan baik, sebagai generasi penerus bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/1). 

Laporan terkini Save the Children “Generation Hope” 2022 secara global memaparkan bahwa sebanyak 774 juta anak di seluruh dunia diperkirakan hidup dengan dampak ganda, yaitu kemiskinan parah dan darurat iklim.

Indonesia menempati peringkat kesembilan tertinggi secara global terkait jumlah anak yang mengalami ancaman ganda tersebut.

Sebanyak 59,8% anak merasakan perubahan iklim mempengaruhi lingkungan di sekitar mereka, serta 30,7% anak merasakan ketimpangan ekonomi yang mempengaruhi hak-hak dasar.

Situasi tersebut memperlihatkan anak-anak menanggung beban yang tidak proporsional karena tumbuh dalam situasi yang mengancam. 

Menurut Lestari, ancaman terhadap anak merupakan ancaman terhadap suatu bangsa. Karena anak adalah generasi penerus yang akan menentukan masa depan bangsa. 

Karena itu, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, sejumlah faktor yang menghambat tumbuh kembang anak untuk menjadi generasi penerus bangsa harus mampu diatasi, seperti ancaman kemiskinan dan iklim ekstrem. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2022 adalah 26,16 juta jiwa. Sedangkan tingkat kemiskinan Indonesia pada bulan yang sama sebesar 9,54%.

Jika dibandingkan dengan catatan serupa yang dirilis BPS pada September 2021, maka jumlah penduduk miskin dan rasio kemiskinan pada Maret 2022 mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin per September 2021 sebesar 26,5 juta jiwa dengan tingkat kemiskinan 9,71%.

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu sangat berharap upaya mengakselerasi penurunan angka kemiskinan di tanah air harus terus digencarkan agar kita sebagai bangsa tidak kehilangan masa depan. 

Selain itu, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya mitigasi bencana sebagai dampak perubahan iklim ekstrem harus terus ditingkatkan dalam rangka membangun kemampuan adaptasi bangsa dalam menyikapi perubahan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya. 

Rerie mendorong seluruh anak bangsa untuk peduli terhadap masa depan Indonesia secara bersama-sama berpartisipasi dalam proses pembangunan, dengan merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam menjalani aktivitas keseharian di bidangnya masing-masing. 

Sumbangsih kesadaran setiap individu dalam menjaga persatuan dan semangat memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik, tegas Rerie, merupakan modal penting untuk membangun bangsa yang tangguh dan berdaya saing dalam rangka menjawab tantangan di masa depan.